Page 254 - Karen Armstong - Sejarah Tuhan
P. 254

http://pustaka-indo.blogspot.com
             campuran rasa benci dan hormat kepada orang-orang yang
             memiliki pengetahuan yang tak mereka punyai ini. Yudaisme
             dan Kristen tidak mendapat banyak kemajuan di kawasan itu,
             meskipun orang Arab mengakui bahwa bentuk agama yang
             progresif  ini  sebenarnya  lebih  unggul  daripada  paganisme
             tradisional  mereka.  Ada  beberapa  suku  Yahudi  yang  tidak
             jelas asal usulnya di pemukiman Yatsrib (kemudian menjadi
             Madinah)  dan  Fadak,  hingga  ke  utara  Makkah,  serta
             beberapa  suku  utara  di  perbatasan  antara  imperium  Persia
             dan Byzantium yang telah beralih menganut aliran Monofisit
             atau  Kristen  Nestorian.  Akan  tetapi,  orang  Badui  sangat
             independen,  mereka  bertekad  untuk  tidak  jatuh  ke  bawah
             salah satu kekuatan adidaya seperti saudarasaudara mereka
             di  Yaman  dan  sangat  menyadari  bahwa  baik  orang  Persia
             maupun  Byzantium  telah  menggunakan  agama  Yahudi  dan
             Kristen untuk mengembangkan pola-pola imperial mereka di
             kawasan  itu.  Mereka  barangkali  juga  menyadari  secara
             instingtif  bahwa  mereka  telah  mengalami  dislokasi  kultural
             yang cukup parah, seiring erosi tradisi-tradisi mereka sendiri.
             Mereka  sama  sekali  tak  merasa  menginginkan  sebuah
             ideologi  baru,  apalagi  yang  terungkap  dalam  bahasa  dan
             tradisi asing.
             Sebagian orang Arab tampaknya telah berupaya menemukan
             bentuk monoteisme yang lebih netral dan tidak ternoda kaitan
             imperialistik.  Sejarahwan  Kristen  Palestina,  Sozomenos,
             mengemukakan  kepada  kita  bahwa  pada  awal  abad  kelima
             beberapa  orang  Arab  di  Suriah  telah  menemukan  kembali
             apa  yang  mereka  sebut  agama  asli  Ibrahim,  yang
             berkembang  sebelum  Tuhan  menurunkan  Taurat  atau  Injil
             dan,  dengan  demikian,  bukan  Yahudi  atau  Kristen.  Tidak
             lama sebelum Muhammad menerima panggilan kenabiannya
             sendiri,  penulis  biografinya  yang  pertama,  Muhammad  ibn
             Ishaq (w. 767), menjelaskan kepada kita bahwa empat orang




                            ~247~ (pustaka-indo)
   249   250   251   252   253   254   255   256   257   258   259