Page 454 - Karen Armstong - Sejarah Tuhan
P. 454

http://pustaka-indo.blogspot.com
             Barlaam telah berupaya membuat konsep ketuhanan terlalu
             konsisten:  dalam  pandangannya,  Tuhan  itu  harus  identik
             dengan esensinya atau tidak sama sekali. Dia telah mencoba
             untuk  membatasi  Tuhan  pada  esensinya  dan  menyatakan
             adalah  mustahil  baginya  untuk  hadir  di  luar  itu  melalui
             “energi”nya.  Namun,  itu  sama  artinya  dengan  berpikir
             tentang  Tuhan  seakan-akan  dia  sekadar  fenomena  lain  dan
             didasarkan  pada  pandangan  kemanusiaan  semata  tentang
             apa  yang  mungkin  atau  yang  mustahil.  Palamas
             berkeyakinan  bahwa  visi  tentang  Tuhan  merupakan  ekstasi
             bersama:  manusia  bertransendensi  terhadap  diri  sendiri
             namun  Tuhan  juga  mengalami  ekstasi  transendensi  dengan
             cara keluar dari “dirinya” agar dapat dikenal oleh makhluk:
             “Tuhan  juga  keluar  dari  dirinya  sendiri  dan  turun  untuk
             menjadi satu dengan pikiran kita.” 67

             Kemenangan  Palamas,  yang  teologinya  tetap  laku  di
             kalangan Kristen Ortodoks, atas kaum rasionalis Yunani abad
             keempat  belas  mewakili  kemenangan  yang  lebih  luas  bagi
             mistisisme  di  dalam  ketiga  agama  monoteistik.  Sejak  abad
             kesebelas,  para  filosof  Muslim  telah  tiba  pada  kesimpulan
             bahwa  akal—yang  tak  tergantikan  fungsinya  dalam  studi-
             studi  semacam  kedokteran  dan  sains—sama  sekali  tidak
             memadai  ketika  dihadapkan  kepada  studi  tentang  Tuhan.
             Bersandar pada akal semata sama seperti berusaha makan
             sup dengan menggunakan garpu.


             Tuhan  kaum  sufi  telah  meraih  keunggulan  atas  Tuhan  para
             filosof  di  kebanyakan  bagian  wilayah  kerajaan  Islam.  Pada
             bab  mendatang  akan  kita  saksikan  bahwa  Tuhan  kaum
             Kabbalis  pun  menjadi  dominan  di  dalam  spiritualitas  Yahudi
             selama  abad  keenam  belas.  Mistisisme  mampu  menerobos
             lebih  jauh  ke  dalam  pikiran  daripada  bentuk-bentuk  agama
             yang  lebih  rasionalistik  dan  legalistik.  Tuhan  kaum  mistik



                            ~447~ (pustaka-indo)
   449   450   451   452   453   454   455   456   457   458   459