Page 457 - Karen Armstong - Sejarah Tuhan
P. 457
http://pustaka-indo.blogspot.com
Akibatnya Eropa terpecah ke dalam dua kubu yang saling
bertikai—Katolik dan Protestan—yang hingga kini tak
pernah benar-benar bebas dari kebencian dan saling curiga
satu sama lain. Selama masa Reformasi, kaum pembaru
Katolik dan Protestan mengimbau para penganutnya untuk
meninggalkan kesetiaan lahiriah kepada orang-orang suci dan
para malaikat, dan memusatkan perhatian kepada Tuhan
semata. Eropa tampaknya sedang terobsesi oleh Tuhan.
Namun demikian, pada awal abad ketujuh belas, beberapa di
antara mereka berfantasi tentang “ateisme”. Apakah ini
berarti mereka siap untuk menyingkirkan Tuhan?
Periode ini juga merupakan periode krisis bagi orang Yunani,
Yahudi, dan Muslim. Pada tahun 1453, Turki Usmani
menaklukkan ibu kota Kristen Konstantinopel dan
menghancurkan kekaisaran Byzantium. Setelah itu, orang
Kristen Rusia melanjutkan tradisi dan spiritualitas yang
dikembangkan Yunani. Pada Januari 1492, ketika Christopher
Columbus menemukan Dunia Baru, Ferdinand dan Isabella
menaklukkan Grenada di Spanyol, daerah kekuasaan Muslim
terakhir di Eropa: kaum Muslim kemudian diusir dari
Semenanjung Iberia, yang telah menjadi tanah air mereka
selama 800 tahun. Penghancuran Muslim Spanyol
menimbulkan akibat yang fatal bagi orang Yahudi. Pada
Maret 1492, beberapa minggu setelah kejatuhan Grenada,
monarki Kristen menawarkan pilihan dibaptis atau diusir bagi
Yahudi Spanyol. Banyak orang Yahudi Spanyol yang begitu
terikat pada negeri mereka sehingga memilih untuk menganut
Kristen, meskipun sebagian tetap menjalankan praktik agama
mereka secara sembunyi-sembunyi: seperti orang Moriscos,
para mualaf Kristen yang berpindah dari Islam, orang-orang
Yahudi ini kemudian dikejar oleh Inkuisisi karena dicurigai
sebagai pembid‘ah. Akan tetapi, sekitar 150.000 orang
Yahudi menolak dibaptis dan terpaksa meninggalkan Spanyol.
~450~ (pustaka-indo)