Page 449 - Karen Armstong - Sejarah Tuhan
P. 449

http://pustaka-indo.blogspot.com
             sangat  menyenangi  paradoks  dan  metafora.  Meski  percaya
             bahwa  kepercayaan  kepada  Tuhan  adalah  sesuatu  yang
             rasional,  pada  saat  yang  sama  dia  menyangkal  bahwa  akal
             semata  bisa  membentuk  konsepsi  yang  memadai  tentang
             hakikat ilahi: “Dalil tentang sesuatu yang bisa diketahui hanya
             bisa  dibuat  berdasarkan  indra  atau  akal,”  demikian
             argumentasinya,  “pengetahuan  tentang  Tuhan  tidak  bisa
             dibuktikan oleh persepsi indriawi sebab Dia bukanlah materi,
             atau oleh akal, sebab Dia tidak memiliki bentuk apa pun yang
                           59
             bisa  diketahui.”   Tuhan  bukan  sekadar  wujud  lain  yang
             eksistensinya  bisa  dibuktikan  seperti  layaknya  objek  pikiran
             normal lainnya.

                                                              60
             Tuhan,  demikian  Eckhart  menyatakan,  adalah  Tiada.   Ini
             bukan  berarti  bahwa  Tuhan  adalah  sebuah  ilusi,  melainkan
             bahwa  dia  memiliki  bentuk  eksistensi  yang  lebih  kaya  dan
             lebih  utuh  dibandingkan  dengan  yang  bisa  kita  ketahui.
             Eckhart  juga  menyebut  Tuhan  sebagai  “kegelapan”,  bukan
             untuk  menyatakan  ketiadaan  cahaya  melainkan  untuk
             menunjukkan  kehadiran  sesuatu  yang  lebih  cerah.  Eckhart
             juga  membedakan  antara  “Tuhan  Tertinggi”  yang  paling
             cocok   digambarkan    lewat   terma   negatif,   seperti
             “kekacauan”,  “keliaran”,  “kegelapan”,  dan  “ketiadaan”,
             dengan  Tuhan  yang  dikenal  sebagai  Bapa,  Putra,  dan  Roh
                   61
             Kudus.     Sebagai   orang   Barat,   Eckhart   senang
             menggunakan  analogi  Agustinus  tentang  Trinitas  dalam
             pikiran  manusia  dan  menyiratkan  bahwa  meski  doktrin
             Trinitas tidak bisa diketahui oleh akal, namun hanya akallah
             yang  mempersepsikan  Tuhan  sebagai  Tiga  Oknum:  begitu
             seorang  mistikus  telah  mencapai  penyatuan  diri  dengan
             Tuhan, dia akan melihatnya sebagai Yang Esa. Orang Yunani
             tidak akan menyukai gagasan semacam ini, namun Eckhart
             sepakat  dengan  mereka  bahwa  Trinitas  sebenarnya




                            ~442~ (pustaka-indo)
   444   445   446   447   448   449   450   451   452   453   454