Page 446 - Karen Armstong - Sejarah Tuhan
P. 446
http://pustaka-indo.blogspot.com
Abulafia mengajarkan murid-muridnya untuk melampaui
kesadaran normal demi menemukan suatu alam yang sama
sekali baru. Salah satu metodenya adalah Hokhmah ha-
Tseruf (Ilmu tentang Kombinasi huruf), berupa meditasi
tentang Nama Tuhan. Seorang Kabbalis diminta untuk
menggabungkan huruf-huruf dari Nama ilahi dalam
kombinasi berbeda. Tujuannya adalah untuk memisahkan
pikirannya dari yang konkret menuju persepsi yang lebih
abstrak. Pengaruh dari latihan semacam ini—yang terkesan
sangat tidak menjanjikan menurut pandangan orang luar—
ternyata sangat hebat. Abulafia sendiri membandingkannya
dengan sensasi mendengarkan harmoni musik, huruf-huruf
abjad itu menjadi not-not dalam lagu. Dia juga menggunakan
metode asosiasi ide, yang disebutnya dillug (melompat) dan
kefitsah (meloncat), dan yang sangat mirip dengan praktik
asosiasi bebas analitik modern. Metode ini juga memberikan
hasil yang menakjubkan. Seperti yang dijelaskan oleh
Abulafia, ia menerangi proses mental yang tersembunyi dan
membebaskan seorang Kabbalis dari “penjara wilayah
duniawi dan membawanya menuju batas wilayah ilahi.” 57
Dalam cara ini, “belenggu-belenggu” jiwa dibuka dan
seorang murid dapat menemukan sumber kekuatan psikis
yang mencerahkan pikirannya dan mengobati penderitaan
hatinya.
Sebagaimana pasien psikoanalitis membutuhkan bimbingan
terapisnya, Abulafia mengajarkan bahwa pengembaraan
mistikal ke dalam pikiran hanya mungkin dilakukan di bawah
bimbingan seorang guru Kabbalah. Dia sangat sadar akan
bahayanya karena pernah menderita krisis pengalaman
keagamaan yang nyaris membuatnya putus asa. Pasien pada
masa sekarang sering menginternalisasi pribadi seorang
analis untuk memperoleh kekuatan dan kesehatan yang
dimilikinya. Demikian pula Abulafia menulis bahwa seorang
~439~ (pustaka-indo)