Page 447 - Karen Armstong - Sejarah Tuhan
P. 447
http://pustaka-indo.blogspot.com
Kabbalis akan sering “melihat” dan “mendengar” pribadi
pembimbing spiritualnya, yang menjadi “penggerak dari
dalam, yang membuka pintu-pintu tertutup di dalam dirinya”.
Dia merasakan desakan kekuatan baru dan perubahan batin
yang begitu kuat sehingga seolah-olah berasal dari sebuah
sumber ilahi. Seorang murid Abulafia memberikan tafsiran
lain tentang ekstasi: seorang mistikus, katanya, menjadi
Mesiah bagi dirinya sendiri. Di dalam ekstasi dia berhadapan
dengan visi tentang dirinya sendiri yang telah dibebaskan dan
dicerahkan:
Ketahuilah bahwa ruh kenabian yang sempurna
disediakan bagi nabi sehingga dia tiba-tiba
melihat bentuk dirinya tegak di hadapannya,
dan dia lupa akan dirinya sendiri dan diri
itu terpisah darinya … dan mengenai rahasia
ini, guru kami berkata [di dalam Talmud]:
“Betapa besar kekuatan para nabi, yang
membandingkan bentuk dari Dia yang
membentuknya”[artinya, “yang membandingkan
manusia dengan Tuhan”]. 58
Kaum mistik Yahudi selalu enggan untuk mengakui
penyatuan diri dengan Tuhan. Abulafia dan murid-muridnya
hanya akan mengatakan bahwa melalui pengalaman bersatu
dengan pembimbing spiritual atau dengan mencapai
pembebasan pribadi seorang Kabbalis telah disentuh oleh
Tuhan secara tidak langsung. Ada perbedaan jelas antara
mistisisme Abad Pertengahan dengan psikoterapi modern,
namun kedua disiplin itu telah mengembangkan teknik-teknik
yang sama untuk mencapai penyembuhan dan keutuhan
pribadi.
Di Barat, orang Kristen lebih lambat mengembangkan suatu
tradisi mistikal. Mereka tertinggal di belakang kaum monoteis
di Byzantium maupun di imperium Islam dan mungkin tidak
~440~ (pustaka-indo)