Page 444 - Karen Armstong - Sejarah Tuhan
P. 444

http://pustaka-indo.blogspot.com
             bentuk  proyeksi  yang  terbelokkan  seperti  itu.  Zohar
             menggambarkan akar kejahatan ada pada Tuhan itu sendiri:
             di dalam Din atau Keadilan yang Tegas, sefirah kelima. Din
             disebut  sebagai  tangan  kiri  Tuhan,  Hesed  (Pengampunan)
             sebagai  tangan  kanannya.  Selama  Din  bekerja  harmonis
             dengan Pengampunan Tuhan, ia merupakan hal yang positif
             dan  berguna.  Namun,  jika  ia  menjauh  dan  terpisah  dari
             sefiroth  yang  lain,  ia  menjadi  kejahatan  dan  destruktif.
             Zohar  tidak  menceritakan  kepada  kita  tentang  bagaimana
             perpisahan  ini  bisa  terjadi.  Pada  bab  mendatang,  kita  akan
             menyaksikan  bahwa  kaum  Kabbalis  generasi  selanjutnya
             merenungkan  problem  kejahatan,  yang  mereka  pandang
             sebagai  akibat  dari  sejenis  “kecelakaan”  primordial  yang
             terjadi pada tahap paling awal dari proses pengungkapan diri
             Tuhan. Kabbalah menjadi kurang masuk akal jika ditafsirkan
             secara harfiah, tetapi mitologinya telah terbukti memuaskan
             secara  psikologis.  Ketika  bencana  dan  tragedi  menyelimuti
             kaum  Yahudi  Spanyol  selama  abad  kelima  belas,  Tuhan
             Kabbalistiklah   yang   membantu   mereka    memaknai
             penderitaan yang menimpa mereka.

             Kita bisa menyaksikan ketajaman psikologis Kabbalah dalam
             karya-karya  seorang  mistikus  Spanyol,  Abraham  Abulafia
             (1240-1291).  Sebagian  besar  karya  itu  disusun  pada  waktu
             yang  kira-kira  bersamaan  dengan  Zohar,  tetapi  Abulafia
             lebih  memusatkan  perhatian  pada  metode  praktis  mencapai
             rasa  tentang  Tuhan  daripada  tentang  hakikat  Tuhan  itu
             sendiri.  Metode-metode  ini  mirip  dengan  yang  digunakan
             para psikoanalis masa kini dalam pencarian sekular mereka
             akan  pencerahan.  Seperti  kaum  sufi  yang  menginginkan
             pengalaman   bersama    Tuhan   seperti   yang   dialami
             Muhammad, Abulafia mengaku telah menemukan cara untuk
             mencapai  ilham  kenabian.  Dia  mengembangkan  sebentuk
             Yoga Yahudi, menggunakan latihan konsentrasi biasa, seperti




                            ~437~ (pustaka-indo)
   439   440   441   442   443   444   445   446   447   448   449