Page 156 - Pendidikan Rusak-Rusakan (Darmaningtyas)
P. 156
guru. Begitu pula PGRI pada saat dilahirkan di Surakarta tanggal
25 November 1945, mula-mula bersifat organisasi guru dalam
arti sebagai organisasi pekerja. Tapi pada kongresnya di Jakarta
tahun 1973, keluar pernyataan sebagai berikut: "PGRI menegas-
kan dan menyatakan dirinya menjadi suatu organisasi yang
bersifat dan berfungsi sebagai organisasi profesi, terhitung mulai
tanggal 25 November 1973 yang bertepatan dengan hari ulang
tahun PGRI ke-28".
Dengan demikian, melalui keputusannya itu PGRI mening-
galkan status, sikap, dan tindakannya yang selama ini bersifat
serikat pekerja. Berkaitan dengan perubahan status PGRI
tersebut menjadi organisasi profesi, dinyatakan pula berlakunya
Kode Etrik guru Indonesia (HAR Tilaar, 1995, Pembangunan
Pendidikan Nasional 1945-1995, Suatu Analisis Kebijakan, Grasindo,
hlm. 295).
Disadari/diakui atau tidak, proses perubahan dari serikat
pekerja menjadi organisasi profesi itu memiliki dampak politis
a
cukup besar. Perubahan status itu merupakan wal dari kooptasi
terhadap profesi guru oleh penguasa Orde Baru. Sebab, dengan
berubahnya status menjadi organisasi profesi itu, yang kemudian
berlaku pula kode etik guru, maka ada batasan-batasan ruang
gerak guru dan sekaligus PGRI, yang tidak sebebas lagi seperti
pada waktu berbentuk serikat pekerja, terutama dalam memper-
juangkan nasib para guru itu sendiri. Sebagai serikat pekerja,
organisasi guru pasti akan sangat kuat memperjuangkan nasib
guru baik secara ekonomis maupun politis. Tapi sebagai organi-
sasi profesi, organisasi guru cenderung akan mengatur mekanis-
me organisasi berdasarkan kode etik tertentu, sehingga perjuang-
an nasib menjadi terabaikan.
Bersamaan dengan bentuk organisasi, yaitu dari serikat
pekerja menjadi organisasi profesi, itu pula PGRI menjadi bagian
dari mesin politik Orde Baru yang dimainkan oleh Golkar. Seba-
gai bagian dari mesin politik, PGRI tidak lagi objektif dalam
membela hak-hak kaum guru, apalagi memperjuangkan nasib-
nya. Sebaliknya, malah represif terhadap guru-guru yang dipan-