Page 161 - Pendidikan Rusak-Rusakan (Darmaningtyas)
P. 161

Dilema      Otonomi        Daerah       dalam
                      Peningkatan          Profesionalisme           Guru















                   emangat   otonomi    daerah  seperti  yang  telah  diamanatkan
              S dalam     Pasal  18  UUD   1945,  memperoleh    formulasinya   yang
               semakin   jelas  dengan  keluarnya  Undang-Undang     No.  22  Tahun
               1999  tentang  Pemerintah  Daerah,  yang  kemudian   diikuti  dengan
               Undang-Undang      No.  25/1999   tentang  Perimbangan    Keuangan
               Pusat  dan  Daerah.  Meskipun   Undang-undang     ini  dinilai  banyak
               mengandung     kelemahan,    tetapi  secara  dejure  telah  memberikan
               arah  yang   semakin   jelas  bagi  pelaksanaan   otonomi    daerah,
               dibanding   janji  kosong  yang  ditebar  oleh  rezim  Orde  Baru.  Oto-
               nomi  daerah   di  sini  tidak  lagi  merupakan  wacana  seperti  pada
               masa  Orde Baru,  tapi  telah  mengarah  menjadi  tindakan.  Di  bebe-
               rapa  daerah,  desakan  untuk   melaksanakan    otonomi   daerah  itu
               sedikit  memaksa,   sehingga   apabila  tidak  segera  dilaksanakan,
               dikhawatirkan    akan  menimbulkan     disintegrasi  bangsa.  Kecen-
               derungan   semacam    itu  terutama  terjadi  di  daerah-daerah  yang
               tergolong  makmur    sumber   daya   alamnya.

                    Bagi  pemerintah    pusat,  tidak  ada  alternatif  lain  kecuali
               melaksanakan     otonomi   daerah   secepatnya   guna   mengurangi
               gerakan   disintegrasi  bangsa,  terutama  yang  terjadi  di  daerah-
               daerah yang kaya umber daya alam       (SDA).  Untuk memperlancar
                                  s
               pelaksanaan   otonomi    daerah,  Pemerintah   telah  mengeluarkan
               serangkaian   Peraturan  Pemerintah   (PP),  seperti  PP  No.  25/2000
   156   157   158   159   160   161   162   163   164   165   166