Page 162 - Pendidikan Rusak-Rusakan (Darmaningtyas)
P. 162

tentang  Kewenangan      Pemerintah    dan  Kewenangan      Provinsi
              sebagai  Daerah  Otonom    serta  PP  No.84/2000  tentang  Pedoman
              Organisasi  Perangkat   Daerah.

                   Kecuali  itu,  Pemerintah  Pusat melalui  Menteri  Dalam  Negeri
              dan  otonomi  Daerah juga   mengeluarkan    dua  surat  edaran,  yaitu
              No.ll8/1379/PUMDA        tentang  Rencana  Kerja  Percepatan  Imple-
              mentasi  UU  No.22/1999   dan  UU  No.25/1999 serta   No.118/1500/
              PUMDA     tentang  Penataan   Kewenangan     dan  Kelembagaan.

                   Prinsip  dasar  UU  No.  22/1999   adalah  memberikan    kewe-
              nangan   kepada  daerah  otonom   untuk   mengatur   dan  mengurus
              kepentingan    masyarakat   setempat    menurut   prakarsa   sendiri
              berdasarkan    aspirasi  masyarakat,    sesuai  dengan    peraturan
              perundang-undangan.      Sebagaimana     dikatakan   dalam   pasal  2
              ayat  2  UU  No.22/1999:    " B i d a n g  pemerintahan  yang  wajib
              dilaksanakan   oleh  Diierah  Kabupaten  dan  Daerah  Kota  meliputi
                                                                            j
              ...  pendidikan  dan  kebudayaan"  (Kabupaten   bertanggung awab
              atas  implementasi  program   bidang pendidikan,   dari  pendidikan
              dasar  hingga  menengah).

                   Ibarat  orang  yang   sedang   menunggu     keluarnya   nomor
                                         c
              lotre, penuh  harap-harap emas antara    dapat atau  tidak.  Perasaan
                    s
                                                                     s
              yang ama    sekarang  tengah  dirasakan  oleh  hampir emua    orang
              dewasa   tentang  nasib  pendidikan  nasional  di  masa  mendatang.
              Apakah   nasib pendidikan   nasional akan  makin  terpuruk ataukah
              makin  baik  dengan  otonomi   daerah  itu,  sekarang  sedang  diper-
              tanyakan   oleh  masyarakat.   Tidak  ada  satu  pun  rambu-rambu
              yang  dapat  mengisyaratkan    tentang  arah  pendidikan   pascaoto-
              nomi  daerah.  Di  satu  pihak,  otonomi  daerah  memberikan    opti-
              misme tersendiri,  tapi di  lain pihak menimbulkan pesimisme yang
              amat dalam.  Rasa optimisme itu   dipacu  oleh  keyakinan  akal  sehat,
              bahwa  otonomi   daerah  berarti  makin  berkurangnya   kontrol  dari
              pusat  ke  daerah,  sehingga  daerah  (Kabupaten/Kota)     memiliki
              keleluasaan  untuk  mengatur dirinya   sendiri,  termasuk  mengem-
              bangkan   sistem  pendidikan    yang  sesuai  dengan   karakteristik
              masyarakatnya.    Hal  itu  mengingat,  selama   masa  Orde    Baru,
   157   158   159   160   161   162   163   164   165   166   167