Page 226 - Pendidikan Rusak-Rusakan (Darmaningtyas)
P. 226

Para  petinggi  Departemen   Pendidikan   Nasional  juga  perlu
              melakukan    penertiban   pemakaian    gelar  dan  iklan-iklan  yang
              menjual   gelar,  termasuk  gelar  yang  dipakai  oleh  para  pejabat
              publik,  dan  membuat  kebijakan yang matang sebelum      dijalankan
              agar  kesannya  tidak coba-coba.  Repotnya  adalah  bila  para  birok-
              rat  di  lingkungan  Departemen   Pendidikan   Nasional  sendiri  ba-
              nyak  yang  memakai    gelar  MM,  MBA,   atau  bahkan  doktor  dari
              suatu  perguruan   tinggi  yang  tidak  jelas  kampusnya.  Atau  kam-
              pusnya  berada di  tepi  kali  di  rumah  penduduk,  sehingga  kesan-
              nya  hanya  lembaga   kursus  saja.

                   Dalam   hal  pemakaian   gelar,  orang  perlu  mencontoh   Prof.
              Dr.  Fuad  Hassan,   Guru   Besar  Fakultas  Psikologi  Universitas
              Indonesia  (UI).  Selama  menjadi  Menteri  Pendidikan   dan  Kebu-
              dayaan  Fuad  Hassan   tidak  pernah  mencantumkan gelar    profesor
                                                       j
              doktor.  Ketika  saya  bertanya  (1998), awabnya    jelas:  "Menteri
              itu  jabatan  politis,  jabatan  politis  tidak  memerlukan  gelar,  tapi
              sikap politik."  Dan  memang,  hanya  orang yang  tidak PD  (percaya
                              s
              diri)  saja  yang udah  menjadi  menteri,  tapi  masih  membeli  gelar
              doktor  di  kaki  lima!  Atau  sudah  menjadi  Menteri  Pendidikan  dan
              Kebudayaan    masih  memerlukan     gelar  profesor.  Padahal,  prak-
              tik-praktik  semacam    itu  hanya  membodohi     masyarakat    luas
              sehingga  perlu  dihindarkan.





























              226
   221   222   223   224   225   226   227   228   229   230   231