Page 232 - Pendidikan Rusak-Rusakan (Darmaningtyas)
P. 232
Yuvvono dan Dr. (HC) Gandung Purvvanto (DIY), Dr. Ki Joko
Bodo, Prof. Dr. Pamungkas (Jakarta), dan banyak lagi.
Sebetulnya pemberian gelar Doktor HC kepada para seni-
man tidak hanya terjadi di Indonesia, tapi juga di negara-negara
maju. Elton John, penyanyi kondang dari Inggris, misalnya, juga
mendapatkan gelar Doktor HC. Bono penyanyi dari group rock
U2 baru saja mendapat gelar Doktor HC dari Fakultas Hukum
Universitas Pennsylvania, Amerika Serikan (Merdeka, 19/5/2005).
Hanya saja pemberian gelar doktor kepada mereka tidak terlalu
diributkan karena sepadan dengan tingkat keahlian dan kredibi-
litas mereka yang ukup tinggi. Kecuali itu, institusi yang meng-
c
anugerahi gelar doktor itu jelas, yaitu universitas publik yang
lokasi kampusnya dapat dilihat secara langsung. Kedua penyanyi
tersebut, Elthon John dan Bono, selain dikenal sebagai penyanyi
juga dikenal sebagai aktivis sosial. Tidak ada salahnya bila para
seniman, pelawak, musisi, dan profesi lain berhak menyandang
gelar Doktor HC, hanya saja kriterianya harus jelas. Dalam kasus
artis di Indonesia, misalnya, siapa yang paling berhak menyan-
dang gelar Doktor HC karena jasanya mengembangkan musik
dangdut: Cici Paramida atau Rhoma Irama yang dijuluki si raja
dangdut?
Memang, ada beberapa gelar doktor honoris causa yang
disandang oleh para pejabat O r d e Baru, seperti Sekretaris
Negara Moerdiono serta Menko EKUIN dan Ketua Bappenas
Ginandjar Kartasasmita, yang diberikan oleh universitas terke-
muka seperti U G M (Universitas Gadjah Mada), Yogyakarta.
Meskipun demikian, orang awam seperti penulis juga bertanya-
tanya, apa dasar pemberian gelar doktor tersebut? Apa buah
pikiran yang orisinal dari kedua pejabat tersebut sehingga layak
dianugerahi gelar doktor honoris causa? Moerdiono dianugerahi
gelar Dr. HC dalam bidang hukum ketatanegaraan, sedangkan
Ginandjar Kartasasmita dianugerahi gelar Dr. HC dalam bidang
administrasi negara. Sepengetahuan publik, kemampuan kedua
pejabat itu biasa-biasa saja, tidak memperlihatkan pemikiran
brilian sebagai seorang pejabat publik. Moerdiono karena, sikap
232