Page 234 - Pendidikan Rusak-Rusakan (Darmaningtyas)
P. 234

Dari  UGM,   Ginandjar   kemudian   mendapat    gelar  profesor  dari
              Universitas  Brawijaya   Malang.

                   Jenis  gelar  doktor  ketiga  adalah  gelar  Doktor  Humoris  Causa,
              yaitu  gelar  doktor yang diberikan  kepada  seseorang  yang karena
              tingkat  kecerdasannya  mampu     menciptakan   humor-humor atau
              lelucon  yang  menghibur    sekaligus  mencerdaskan     masyarakat.
              Orang-orang   seperti  Gus  Dur Abdurrahman       Wahid),  Gus  Mus
                                              (
              (Mustofa  Bisri), Jaya  Suprana,  Miing Bagito,  Krisbiantoro, orang-
              orang  yang  tergabung  dalam  Kelompok    Srimulat,  Bagito  Group,
              Yati  Pesek,  Eko  Patrio,  Lusus,  dan  sebagainya  sebetulnya  pantas
              menerima    anugerah    Doktor   Humoris  Causa  tersebut.  Sayang,
              sampai  sekarang,  belum   ada  institusi  yang  berhak  memberikan
              gelar  doktor  tersebut  karena  adanya   anggapan    keliru  bahwa
              pekerjaan  membuat    orang  bisa  ketawa  dianggapnya   tidak  inte-
              lek.  Padahal, hanya  orang-orang yang cerdas, peka,   dan  memiliki
              daya  spontanitas   tinggilah  yang   dapat  membuat     orang  bisa
              tertawa  terpingkal-pingkal.  Oleh  sebab  itu,  pekerjaan  membuat
              orang  tertawa  adalah  pekerjaan  intelek  dan cerdas,  bukan  peker-
              jaan  orang  yang  tidak  memiliki  pekerjaan.  Orang-orang    yang
              membuat    orang  lain  ketawa  itu  bisa  hidup  kaya  raya  karena
              orang  lain  senang.  Berbeda,  misalnya,   dengan   profesi  dokter
              yang  kaya  raya  karena  penderitaan  orang  lain.  Pantaslah  untuk
              obsesi  ide  Eko  Patrio  yang  cerdas  itu.  Eko  Patrio  memiliki  satu
              obsesi  saja  dalam  hidupnya,  yaitu  suatu  ketika  nanti  ada  anak
                                                            "
              ketika  ditanya  cita-citanya  akan  menjawab ingin   menjadi  pela-
              wak".  Pelawak  yang  baik  memang   bisa  kaya  raya  dengan  meng-
              hibur  orang  lain,  tapi  mengapa  orang  tidak  ingin  bercita-cita
              menjadi  pelawak?


                   Keempat,  Doktor  Hororis  Causa.  Istilah  ini  dimunculkan  oleh
              Sofilullah  untuk  menyebut    gelar  doktor  yang  disandang   dua
              pejabat  teras  di  Kabupaten  Bangkalan,   Madura    pada  saat  itu
              (2002).  Kata  "hororis"  berasal  dari  kata  "horror"  atau  menakut-
              kan.  Disebut  menakutkan,   karena  sumbernya   dinilai  tidak  jelas,
              juga  karena  gelar  itu  dipakai  untuk  menakut-nakuti  masyarakat,
              "Ini  lho saya  bergelar doktor, jadi jangan  main-main",  barangkali




              234
   229   230   231   232   233   234   235   236   237   238   239