Page 233 - Pendidikan Rusak-Rusakan (Darmaningtyas)
P. 233

kehati-hatiannya   dalam   bicara,  malah  dikenal  sebagai  menteri
               yang gagu.  Demikian   pula  Ginanjar Kartasasmita   pascareformasi
               malah  berurusan   dengan   hukum   karena uduhan     terlibat  dalam
                                                           t
               berbagai  tindak  KKN.   Meskipun    proses  hukum    membebaskan
               dia dari  segala tuduhan,  tapi  munculnya  tuduhan  itu  bukan tanpa
               sebab,  apalagi  hukum di  Indonesia  masih  tetap  memihak  kepada
               penguasa,  sehingga   terbukti  tidaknya  tuduhan  sebetulnya  masih
               debatable  (dapat  diperdebatkan).

                    Jadi  bukan  salah  publik  bila  kemudian  masyarakat    mem-
               persepsi,  bahwa  pemberian   gelar  Dr.  HC.  kepada  kedua  pejabat
               Orde  Baru  itu  memunculkan    spekulasi  negatif.  Ada  yang  meng-
               analisis  bahwa  pemberian   gelar  itu  lebih  bersifat  politis.  Dalam
               artian,  sebagai  bentuk  rayuan  halus  agar  kedua  pejabat  tersebut
               mengalirkan    proyek-proyeknya     ke  universitas  yang   bersang-
                                           s
               kutan.  Analisis  spekulatif emacam   itu  memang   sulit  dibuktikan
               secara  hukum,  tapi  juga  tidak  bisa  disalahkan  begitu  saja  karena
               memang    memiliki   dasar  argumentasi  yang   kuat.

                    Ketidakjelasan   kriteria  itu  bukan  hanya  dalam  pemberian
               gelar  Doktor  HC,  tapi  juga  dalam  pemberian  gelar  guru  besar.
               Tidak  mengherankan     bila  ada  sinisme  bahwa  gelar  profesor  itu
               memang emacam        hadiah  saja  pada  orang  yang  disenangi.  Ada
                         s
               bukti  kuat  untuk  itu.  Saya  mengenal  sejumlah  doktor  di  UGM
               yang  mengajar   dengan   tekun,  membimbing    mahasiswa    dengan
               baik,  rajin  meneliti,  menulis,  memberikan   ceramah    di  mana-
               mana,  dan  pendapatnya    sering  dikutip  oleh  media  massa,  gelar
               doktornya   sudah   disandang   lebih  dari  dua  puluh  tahun,  tapi
               gelar  profesor  itu  belum juga  disandang.  Bahkan,  ada  yang sam-
               pai  pensiun  pun  tidak  memperoleh   gelar  profesor.  Sebaliknya,
               ada seorang doktor   muda   yang belum   genap sepuluh   tahun  men-
               jadi  doktor,  sudah  mendapat  gelar  profesor.  Kriteria  pemberian
               gelar  guru  besar yang  tidak jelas  itu juga  tercermin  pada  pembe-
               rian  gelar  profesor  kepada  Wardiman  Djojonegoro  (Menteri  Pen-
               didikan  dan  Kebudayaan    1993-1998)   oleh  Universitas  Pajajaran
               (Bandung),   Ginandjar   Kartasasmita   oleh  Universitas  Brawijaya
               (Malang).  Belum   ada  dua  tahun  setelah  mendapat  gelar  Dr.  HC.
   228   229   230   231   232   233   234   235   236   237   238