Page 95 - Pendidikan Rusak-Rusakan (Darmaningtyas)
P. 95
yang diberikan pemerintah ke sekolah tersebut dibanding
dengan masa lalu sebelum ada otonomi. Bila pengelola sekolah
dapat menunjukkan data tersebut dan masyarakat dapat meng-
aksesnya, barangkali itu akan sangat membantu masyarakat
untuk memahami tingkat kesulitan pihak sekolah dalam men-
jalankan manajemen pendidikan. Seandainya kepada masyarakat
ditunjukkan data subsidi, berkurang atau bertambah, mungkin
mereka akan percaya, lalu mendukung penuh kebijakan-kebi-
jakan yang diambil oleh pihak sekolah. Tapi karena data tersebut
sampai sekarang tidak ada, maka masyarakat hanya dapat ber-
prasangka buruk. Jangan-jangan kecurigaan orang tua wali mu-
rid bahwa otonomi daerah dan otonomi pendidikan hanya dija-
dikan kedok oleh pengelola sekolah swasta untuk menarik pu-
ngutan yang makin banyak, memang ada betulnya.
Saling lempar tanggung jawab antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah, atau antara Pemerintah dengan masyarakat
pengelola sekolah swasta, jelas akan merusak sistem pendidikan
nasional, karena pendidikan nasional tidak akan berjalan lancar,
tapi terus tertatih-tatih, bak seorang anak yang terus mencari
kedua orang tuanya. Kesibukan sehari-harinya tidak untuk be-
kerja produktif, tapi hanya mencari kedua orang tuanya sampai
ketemu. Dan bila tidak ketemu, mungkin depresi atau malah
sampai bunuh diri. Kondisi yang sama akan terjadi pada bidang
pendidikan. Bila selamanya muncul fenomena saling lempar
tanggung jawab antara Pemerintah Pusat dan Pemda, maka pen-
didikan menjadi tidak terurus.
Melihat kondisi buruk di lapangan tersebut, maka kecen-
derungan untuk saling lempar tanggung jawab itu perlu diakhiri
dengan membuat kebijakan tunggal. Caranya adalah, pertama,
menarik kembali semua urusan tenaga kependidikan dari peng-
angkatan dan penempatan guru negeri, mutasi, kenaikan pang-
kat, hingga soal urusan kesejahteraan ke Pusat lagi, agar tidak
memberi ruang baru untuk korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN)
serta melahirkan raja-raja kecil yang korup di daerah-daerah.