Page 92 - Pendidikan Rusak-Rusakan (Darmaningtyas)
P. 92
y
lain pihak, Pemerintah Pusat tidak mau tahu persoalan di daerah,
dengan alasan telah menyerahkan wewenang sepenuhnya ke-
pada daerah lewat penyerahan dana alokasi umum (DAU).
Pemerintah Pusat berasumsi bahwa kekurangan guru SD maupun
kerusakan gedung-gedung SD itu dapat ditutup oleh Pemda
melalui DAU yang sudah diberikan ke semua daerah.
Bila kita coba kalkulasi, tingkat kekurangan guru SD di se-
tiap daerah di seluruh wilayah Indonesia itu antara 25% sampai
40% dari total kebutuhan, sehingga bila tidak segera diatasi,
maka mutu pendidikan di daerah akan makin tertinggal, karena
proses belajar mengajar tidak berjalan secara optimal. Guru yang
merupakan tiang utama pelaksanaan proses pembelajaran tidak
bisa menjalankan peran optimal, karena satu guru harus mengajar
lebih dari dua kelas yang berbeda, sehingga waktu maupun pikir-
annya tidak bisa konsentrasi penuh, seperti halnya ketika meng-
ajar satu kelas yang sama.
Saling lempar tanggung jawab antara Pemerintah Pusat dan
Pemda juga sering terjadi pada pengadaan prasarana dan sarana
pendidikan. Sekarang, sekitar 40-60% gedung SD di seluruh
Indonesia mengalami kerusakan, dari yang ringan, sedang,
sampai berat. Bahkan ada yang sudah sampai pada tingkat roboh
akibat mutu pembangunan yang buruk. Kemampuan Pemerintah
Daerah (Pemda) untuk merehabilitasi gedung-gedung SD ter-
sebut setiap tahun rata-rata hanya sekitar 30 unit, padahal setiap
kabupaten memiliki rata-rata 500 lebih SD. Tanpa kebijakan reha-
bilitasi secara serentak dan berkualitas, maka alokasi dana pen-
didikan di tiap daerah setiap tahunnya hanya habis untuk pem-
bangunan fisik saja, terutama untuk rehabilitasi gedung SD,
sehingga tidak sempat menyentuh perbaikan kualitas guru,
sarana pendidikan lainnya, serta pengembangan aktivitas lain
yang lebih kreatif. Untuk dapat merehabilitasi serentak, harus
ada campur tangan Pemerintah Pusat, dan pelaksanaannya perlu
melibatkan masyarakat sehingga kontrolnya lebih ketat.
Saling lempar tanggung jawab juga terjadi pada soal kese-
jahteraan guru yang berbeda-beda antardaerah. Besaran gaji