Page 243 - Tan Malaka - MADILOG
P. 243

-  Menurut  Ilmu  Sejarah  Bumi,  maka  pada  zaman  dahulu  kala,
                kepualauan Indonesia  bertaut dengan Asia dan Australia. Hawa dan
                bentuknya  Birma,  Siam,  dan  Annam  dsb  lebih  cocok  dengan
                Indonesia dari pada India seluruhnya.
             -  Race Theory (Ilmu Kebangsaan) model baru sekali, mengakui penuh
                ke-esaan bangsa Indonesia sekarang dengan penduduk Birma, Siam,
                Annam (Haddon Smith dll). mereka namai bagian manusia ini Aceani
                Mongols,  Tartaria  Samudra.  Jadi  diluar  golongan  bermacam-macam
                bangsa di Hindustan yang termasuk golongan bangsa Kaukasia.
             -  Kepercayaan Asli dari Tartaria Samudera ini ada bersamaan dengan
                kepercayaannya suku Naga di Assam dan suku Laoh dipergunungan
                Utara  Siam  dan  Annam  yang  semuanya  belum  dipengaruhi
                Hinduisme.  Kepercayaan  mereka  banyak  sekali  bersamaan  dengan
                kepercayaan  suku  Bangsa  Indonesia,  yang  belum  dipengaruhi
                Hinduisme dll. seperti suku Batak, Dayak, dan Toraja.
             (Perkara bumi, bangsa dan kebudayaan terutama perkara “bangsa” yang
             lebih lanjut akan diuraikan pada buku yang lain).

             Disini  sementara  akan  saya  majukan,  bahwa  sebetulnya,  seperti  saya
             terangkan  diatas,  nama  Indoneia  itu  pincang  dan  semping.  Pincang,
             karena  betul  kepulauan  Indonesia  pernah  bersatu  dengan  dan  masih
             bersamaan  dengan  Asia  Selatan,  tetapi  tidak  bersamaan  dengan  India
             terkhususnya.  Nama  yang  lebih  cocok  ialah  Kepualuan  Asia-Australia
             bersatu dan baikpun menurut Ilmu Bumi dan Ilmu Bangsa. Dalam buku
             saya yang kedua, bagian bumi yang memeluk Birma, Siam, Annam dan
             Semenanjung  Tanah  Malaka,  yang  semuanya  termasuk  benua  Asia
             Selatan  dan  Kepulauan  Indonesia  sekarang  serta  Australia  Utara  yang
             banya mengandung persamaan dengan Kepulauaun Indonesia, akan saya
             namai  Aslia,  ialah  kependekan  dari  Asia-Australia.  Indonesia  sekarang
             akan saya namai Kepulauan Aslia.

             Kesalahan  nama  Indonesia  itu  saya  pikir  berasal  dari  penjurunya  Ahli
             Barat  memandang.  Penjuru  itu  terletak  pada  sudut  mata  saudagarnya
             menincerkan  mata  mencahari  cengkeh  dan  pala  pada  jaman
             Kompeni.  Kesalahan  itu  dibenarkan  pula  oleh  sebagian  dari  bangsa
             Indonesia, yang menganggap India itu Negara Aslinya bangsa Indonesia
             Asli,  karena  dongeng  (bukan  sejarah)  seperti  adat  dan  kesenian  yang
             dipengaruhi Hinduisme mengatakan begitu. Jadi sejarah, cerita, dongeng
             dan  omong-kosongnya  Hindu  yang  menjajah  kesini,  oleh  Rakyat
             Indonesia lambat-laun diterima sebagai sejarahnya sendiri. Mereka, lupa



             242
   238   239   240   241   242   243   244   245   246   247   248