Page 248 - Tan Malaka - MADILOG
P. 248

Meskipun kepercayaan Indonesia asli atau kepercayan Asli Indonesia tak
               berurat berakar pada kebendaan seluruhnya, tetapi sebaliknya kebendaan
               ada  membayang  dalam  kepercayaan  itu,  memang  kita  tak  bisa  melihat
               dengan  langsung  segala  benda,  sebagai  lantai  kepercayaan  itu  benda
               mana  tersusun  menjadi  kepercayaan  itu  menurut  undangnya  Dialektika
               dan Logika. Tetapi kita ada melihat seluk-beluknya masyarakat, pesawat
               dan pengetahuan Indonesia Asli dengan kepercayaannnya.

               Buat  membuktikan  simpulan  terakhir  ini  saya  dapat  melangkahi  garis
               kepercayaan  pada  kodrat  semua  benda  (dynamisme)  sampai  kepada
               kepercayaan kepada hantu (daemonoisme) atau sebaliknya. Sejarah kita
               memang  miskin  sekali.  Bagaimana  juga  adalah  akan  mudah  diketahui
               mana  yang  dahulu  Dynamisme  atau  Animisme  atau  Daemonoisme?
               Terserahlah  pekerjaan  ini  kepada  ahli  buat  kemudian  hari.  Disini  saya
               melangkah dari:

               1.  KEPERCAYAAN PADA KODRAT SEMUA BENDA.
               Tidak perlu Filsafat  yang dalam atau Ilmu Kimia zaman sekarang buat
               mencari  sebab,  maka  saudara  Toraja  menyangka  nasi  dan  daging  itu
               mengandung  kodrat.  Inilah  paham  asli  yang  tiada  membutuhi  ujian.
               Ujiannya sudah terlektak pada buktinya sendiri, dan bukti itu sendirilah
               yang  jadi  ujian.  Ilmu  Bukti  sekarang  yang  membenarkan  keperluan-
               keperluan tepung, gemuk dan putih telur yang terdapat terutama pada nasi
               dan  daging  itu  Cuma  memperdalam  pengetahuan  yang  sudah  ada  dan
               sudah  sayah.  Kalau  nenek  Indonesia  memelihara  ternak  dengan  segala
               perhatian  dan  diseluruh  tempat  memuliakan  padi,  lumbung  dan  sawah,
               dan  akhinrya  membentuk  kodratnya,  nasi  itu  pada  sat  Dewi  Sri,  maka
               semuanya itu cocok dengan keperluan dan Pengetahuan Masyarakat Asli.

               Pernahkah  tuan  memperhatikan  beruk  beracun  sebelum  meloncat
               kedahan pohon  yang lain. Perhatian bentuk badan sang beruk (monyet)
               kepada mas aia mengumpulkan semua kodrat buat meloncatkan dirinya
               yang berat  ketempat  yang jauh. Inilah bentuknya Keris  yang  disimpan,
               dimuliakan  dan  dipuja  oleh  Sultan  di  Tanah  Malaka  itu.  Baja  yang
               dibentuk  semacam  itu  yang  ditikamkan  dengan  dorongan  kilat  tak  bisa
               meluputkan  musuhnya  dari  ketewasan.  Kerus  Beruk  Beracun
               mengandung kodrat, mulya dan bertuah! Cocok dengan masyarakat yang
               sering  bersengketa  dan  sepadan  dengan  tingginya  pesawat  masa  itu.
               Tetapi kodratnya Beruk Beracun buat mereka terpelajar zaman sekarang
               berlainan dengan kodrat, kesaktian, ketuahan anggapan rakyat Indonesia
               di Semenanjung zaman dahulu.




                                                                                         247
   243   244   245   246   247   248   249   250   251   252   253