Page 277 - Tan Malaka - MADILOG
P. 277

pengetahuan:  VEDA.  Sesudah  kekuasaan  Kasta  Ksatria  digugurkan,
             maka Kasta Brahmana juga memonopoli politik didunia fana ini. Semua
             bagian Kitab Veda sesudah kemenangan itu berumba-lumba mengadakan
             undang  buat  menetapkan  kekuasannya  Kasta  Brahmana.  Perlumbaan
             membikin  undang  itu  disertai  pula  dengan  tuntutan,  supaya  kita  Veda
             diakui sakti, suci, sebagai Firmannya Yang Mahakuasa. Kita Veda yang
             kemudian  dianggap  suci  itu  tentulah  tak  bisa  disentuh  kritik  atau
             kesangsian sedikit jugapun lagi. Pendeknya pada satu singkat di Zaman
             Veda,  Kitab  Veda,  jadi  Firmannya  Yang  Maha  Kuasa,  Perkataan
             Brahmana menjadi Sabda, serta Kasta Brahmana jadi Kasta yang paling
             dekat pada Brahma, Atman, Jiwa Alam.
             IKHTISAR DAN PERUBAHAN

             Dalam  garis  besarnya  kepercayaan  Hindustan  Asli  diatas,  saya  lihat
             tersusun  menurut  kemajuan  (evolusi):  Dari  kepercyaan  Animisme
             (kejiwaan)  sampai  ketingkat  Banyak  Dewa  (polytheisme).  Dari
             kepercayaan  pada  Banyak  Dewa  (polytheisme)  sampai  ketingkat
             kepercayaan  pada  Satu  Dewa  Tertinggi  (Maha  Dewa,  Monotheisme).
             Dari Mahadewa ke Maha Jiwa (Atman, Rohani, Pantheism). Dari Maha
             Jiwa  ke  Maha  Jiwa  Dewa  (Peleburan  Maha  Jiwa  dengan  Maha  Dewa,
             Pan Monotheism).

             Jadi  beruntun-runtun  lahir  kejiwaan,  Banyak  Dewa,  Maha  Dewa  Maha
             Jiwa, Maha Jiwa Dewa (Animism, Polytheism, Monotheism, Pantheism,
             Pan  Monotheism).  Ikutan  ini  boleh  diatur  berlainan.  Tetaip  saya  tiada
             mempunyai  sejarah  yang  bisa  menahan  ujian.  Bagaimana  juga  ikutan
             diatas tiada bertentangan dengan Madilog.

             Buat memberi perabotan atau sejarah kepercayaan Hindustan, saya mesti
             tahu  sejarahnya  benda-lantainya  kepercayaan  itu.  Sejarahnya  benda
             lantai  itu  membayang  pada  sejarahnya  kepercayaan.  Bukan  sebaliknya
             seperti  menurut  ahli  burjuis  meskipun  mesti  diakui  kepintaran  mereka
             menjalankan pemeriksaan dan Logika.

             Kalau  seandainya  saya  diwajibkan  menggali  sejarah  benda  lantai  itu,
             maka sebelumnya saya menjalankan pemeriksaan itu, tentulah saya akan
             rencanakan sejarahnya benda-lantai itu dari tahun-ketahun dari puluhan
             tahun  ke  puluhan  tahun,  dan  abad  keabad,  cocok  dengan  ikutan
             kepercayaan tadi. Tegasnya saya akan gali lebih dahulu sejarahnya kelas
             Politik  Ekonomi,  Pesawat  (Teknik)  dan  Bumi  iklim  Hindustan  yang
             cocok  dengan  sejarahnya  kejiwaan  sampai  ketitik  melangkahnya
             kepercayaan  Banyak  Dewa.  Dari  sini  sejarah  benda  lantai,  ialah



             276
   272   273   274   275   276   277   278   279   280   281   282