Page 281 - Tan Malaka - MADILOG
P. 281

bebas. Demikianlah akhirnya peraturan kasta, bertinggi rendah dari kasta
             najis sampai kekasata Brahmana, calon-Atman, malah dari cacing sampai
             ke Brahmana, tebrayang pula dalam Kitab Veda, Firmannya Yang Maha
             Kuasa  itu.  Bukanlah  seperti  menurut  ahli  burjuis,  bertinggi  rendahnya
             manusia  dan  mahluk  didunia  ini  ialah  akibatnya  kepercayaan  kaum
             Brahmana, melainkan sebaliknya.

             ANTI-THESIS: BUDDHISME DLL.

             Begitulah  suasana  Hindustan  ketika  Buddhisme,  Yainisme  dan
             Materialisma, dll timbul sebagai penantang dalam Zaman Dongeng dari
             tahun 600 sebelum Nabi Isa sampai th 200 sesudah Nabi Isa. Pada titik
             melangkah Zaman Kedua ini Kasta Brahmana memonopoli pengetahuan
             tentang dunia dna akhirat, memonopoli jabatan pengajaran Rakyat, serta
             terkuasa pada politik dunia fana ini.

             Tentang  yang  betul  berlawanan  kutub  itu  datangnya  dari  pihak
             materialisme.  Menruut  Lokayata,  yang  artinya  kearah  alam  ini,  maka
             yang nyata itu Cuma dunia ini saja. Benda itulah saja yang nyata. Benda
             itu  terbagi  4-zat-asli:  tanah,  air,  api  dan  duara.  Cuma  hasil  pemanca-
             inderaan  saja  yang  boleh  dianggap  sayh,  nyata,  sebagai  sumbernya
             pengetahuan.  Kesadaran  itu  ialah  gerak-geriknya  (function)  benda.
             Paham mereka materialis itu tentangan Jiwa ada berbagai-bagai. Jiwa itu
             disatukan  (identified)  jadi  tak  berpisah  dengan  Badan,  Pancaindera,
             Napas atau Pikiran. Tak ada Hidup di akhirat itu. Sebab jiwa itu Cuma
             pembawaan  (attitude)  badan,  maka  ia  lahir  bersama-sama  dengan
             lahirnya badan. Dan badan ini lahir disebabkan perpaduan benda seperti
             kodrat itu timbul karena perpaduan alat-Bendanya Badan. Dunia ini lahir
             sendirinya.  Tuhan  itu,  ialah  satu  dongeng  yang  kita  terima,  karena
             kebodohan dan kelemahan. Demikianlah paham menurut Yainisme itu.
             Yainisme timbul tak berapa lama sebelumnya Buddhisme (lk 599 – 527
             seb.  NI).  Bersama  dengan  Buddhisme,  Yainisme  membatalkan  Atman,
             Jiwa-Alam,  yang  kekal  itu.  Yainisme  itu  buat  dipendekkan  saja
             mengemukakan,  bahwa  hakekat  itu  berhubungan  dengan  penjuru  kita
             memandang.  Benda  itu  dianggap  nyata  dan  kekal.  Perkara  yang
             berhubungan dengan atom juga sudah dikaji.
             Patrinya  jiwa  itu  ialah  kesadaran,  yang  kekal,  tak  bisa  dimusnahkan.
             Jiwa  manusia  itu  ialah  perpaduan  kesadaran  dengan  badan.  Yainisme
             juga  percaya  pada  Jiwa  dalam  Benda  seperti  batu,  dll.  Tetapi  dia  tak
             percaya pada Tuhan, walaupun sepanjang kepercayaan mereka, jiwa itu
             bisa  sampai  ketingkat  ketuhanan.  Yainisme  membatalkan  Kasta



             280
   276   277   278   279   280   281   282   283   284   285   286