Page 358 - Tan Malaka - MADILOG
P. 358

sebagai  momok  dan  gula-gula  semata-mata.  Mereka  menganggap
               pengetahuan  tentang  buruk-baik  itu  saja  tak  cukup  kuat  buat  melarang
               berbuat yang baik dan menarik kejurusan berbuat baik. Hukumpun saja
               mereka anggap tidak memadai. Mereka bertanya: Akan cukup kuatkah
               iman  seorang  pemimpin  dalam  satu  masyarakat  terhadap  dasar
               yang  mulia  dan  pekerjaannya  serta  terhadap  dirinya  sendiri  dan
               mereka dibawah pimpinannya.

               Akan  cukup  kuatkah  iman  seorang  Scientist,  memakai  pengetahuannya
               Cuma      semata-mata     buat    kebaikan     masyarakat?     Bukan     buat
               menguntungkan  dirinya  sendiri,  ya,  malah  sebaliknya  kalau  perlu  baut
               meruguikan atau mengurbankan dirinya sendiri?

               Akan cukup kuatkah iman seorang insinyur, memakai pengetahuan yang
               paling baik dan alat yang paling kuat kokoh? Tiadakah dia akan berlaku
               sebaliknya,  kalau  hal  ini  perlu  buar  dirinya  sendiri,  mencelakakan  atau
               merugikan masyarakat?
               Akan  cukup  kuatkan  iman  seorang  dokter,  terhadap  perempuan  muda
               remaja cantik molek? Tiadakah dia akan lantingkan sumpahnya, karena
               sumpah itu omong kosong belaka, karena buat dia Tuhan dan Akhirat itu
               berarti seperti si Pengupah dan Penghuum lagi?

               Akan cukup kuatkah iman seorang hakim, tehradpa undang  yang mesti
               dia terjemahkan dan jalankan dengan jujur buat keperluan masyarakat?
               Dalam  umumnya  akan  cukup  kuatkah  iman  seorang  menantang
               kesusahan,  kesakitan,  ya,  kematian  .........  dan  terus  pula  menjalankan
               kewajibannya?
               Tiap-tiap  orang  yang  sedikit  berpengalaman  dalam  masyarakat  bisa
               meluaskan  pertanyaan  semacam  ini  kelapangan  ekonomi,  dagang,
               didikan, olah raga, rumah tangga dsb, kearah perhubungan majikan dan
               buruh,  penjual  dan  pembeli,  sahabat  dan  sahabat,  malah  kawan  dan
               lawan,  ibu-bapak  dan  anaknya,  laki  dan  isteri  .....................  dll.
               Bertimbun-timbun  pertanyaan  yang  timbul  yang  berhubungan  dengan
               kelilingan zaman dan pengertian buruk-baik itu, karena hilangnya Tuhan
               dan  neraka  serta  surga  taida  bisa  diselesaikan,  dengan  kemahiran  kata
               saja,  apalagi  dengan  tolakan  tangan  beserta  lima  jarinya.  Persoalan
               semacam itu mesti dikaji dalam-dalam, terutama dengan memperhatikan
               suasan tempat timbulnya.








                                                                                         357
   353   354   355   356   357   358   359   360   361   362   363