Page 10 - 1. Modul Bab 9
P. 10

Namun upaya pemerintah itu tidak berhasil mengatasi inflasi, karena pihak
                        Sekutu dalam hal ini NICA juga mengeluarkan uang baru di  wilayah  yang diduduki

                        Sekutu.  Uang  baru  itu  dikenal  dengan  uang  NICA  dimaksudkan  untuk
                        menggantikan uang Jepang  yang sudah sangat  menurun nilainya. Penggantian

                        uang itu diumumkan sejak 6 Maret 1946. Kurs  ditentukan  3%  artinya  setiap satu

                        rupiah uang Jepang sama nilainya dengan tiga sen uang NICA. Perdana menteri
                        RI Sutan  Syahrir  memprotes panglima AFNEI karena melanggar persetujuan yang

                        telah  disepakati  bersama.  Yaitu  selama  belum  ada  penyelesaian  politik  status
                        Indonesia,  tidak  akan  dikeluarkan  mata  uang  baru.  Kepada  masyarakat

                        pemerintah mengingatkan bahwa di wilayah RI hanya berlaku tiga macam uang
                        sebagaimana  yang  telah  diumumkan  pada  1  Oktober  1945.  Penduduk  tidak

                        dibenarkan mempergunakan mata uang NICA  sebagai alat pembayaran.

                             Sehubungan dengan itu Pemerintah RI kemudian mengeluarkan uang kertas
                        baru  yang dikenal  dengan  Oeang  Repoeblik  Indonesia (ORI)  untuk mengganti

                        mata uang Jepang. Kurs uang baru ini ditetapkan satu per seribu, artinya seribu

                        uang Jepang sama nilainya dengan satu rupiah ORI. Untuk sementara pemerintah
                        hanya  mengizinkan  setiap  keluarga  memiliki  Rp.  300,00  dan  yang  tidak

                        berkeluarga  Rp.  100,00.  Usaha  lain  yang  dilakukan  pemerintah  dalam
                        memperbaiki  moneter  adalah  pembentukan  Bank.  Mula-mula  dibentuk  Bank

                        Rakyat Indonesia sebagai lanjutan dari Shomin  Ginko.  Bank  ini merupakan bank
                        negara yang bertugas mengatur nilai tukar ORI dengan valuta asing yang ada di

                        Indonesia. selanjutnya  pada  1  November  1946  dibentuk Bank Negara Indonesia

                        yang berawal dari Yayasan Pusat Bank yang didirikan Margono Djojohadikusumo
                        bulan Juli 1946.



                        E.  Perdagangan Indonesia

                             Walaupun  sedang  menghadapi  blokade  Belanda,  RI  mulai  merintis

                        perdagangan internasional dengan memberikan bantuan beras pada  India.  Saat
                        itu  India  sedang  tertimpa  bahaya  kelaparan.  Sebagai  imbalan,  India  akan

                        mengirimkan  bahan  pakaian  yang  sangat  dibutuhkan  oleh  rakyat  Indonesia.
                        Tindakan  pemerintah  ini  sebenarnya lebih  bersifat  politik,  karena  berdasarkan

                        Persetujuan  Linggarjati,  RI  diharuskan  menjual  surplus  berasnya  ke  daerah-
                        daerah  yang  diduduki  Belanda.  Namun  pemerintah  menganggap  lebih

                        menguntungkan untuk menjual berasnya pada negara sahabat dari pada membantu

                        Belanda.
                             Di samping itu, pemerintah juga mengadakan hubungan dagang langsung

                        dengan  luar  negeri.  Usaha  ini  dirintis  oleh  Banking  and  Trading  Corporation
                        (BTC) di bawah pimpinan Sumitro Djojohadikusumo. BTC berhasil mengadakan

                        transaksi dengan Isbrantsen Inc, sebuah perusahaan swasta Amerika Serikat.
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15