Page 122 - Sejarah Peradaban Maritim_eBook
P. 122

Foto Perahu Tempat Tinggal Orang Laut 1905
                                               Sumber: koleksi kIT Arsip Nasional



                   Tantangan yang dihadapi pemerintah dalam  kebudayaan mereka juga berbeda dengan suku
               masalah kependudukan adalah ketika dihadapkan  bangsa Melayu yang berdomisili di daratan.
                                                                                                        229
               dengan kelompok masyarakat atau suku di  Sebutan orang Laut diberikan oleh orang Melayu
               Indonesia yang masih menganut dinamisme,  kepada kelompok masyarakat “pengembara”
               animisme begitu juga shamanisme. Sedangkan  lautan (sea nomads atau sea forager), juga mereka
               untuk syarat menjadi WNI adalah percaya kepada  yang hidup di sepanjang garis pantai (pesisir) di
               Tuhan Yang Maha Esa dan menganut satu dari  kepulauan Riau. Sedangkan  orang Laut sendiri
               enam agama yang diakui di Indonesia. Persoalaan  menyatakan bahwa mereka adalah Orang Melayu
               ini sebenarnya tidak hanya terjadi di Riau tapi  asli (indigenour people). Mereka menyebut orang
               juga di beberapa wilayah di Indonesia. Contohnya,  Melayu daratan sebagai kaum Melayu dagang dan
               suku Anak Dalam yang ada di Jambi yang sampai  aristokratik. 230
               saat ini juga masih menganut kepercayaan leluhur
                                                                  Pendapat lain mengenai siapa itu orang Laut
               Mereka  tinggal  dan bertahan hidup di  dalam   disampaikan  oleh  David  Shoper.   keberadaan
                                                                                            231
               hutan.
                                                              orang Laut bermula saat Tanah Melayu diperintah
                   orang Laut seperti suku Anak Dalam. Mereka  oleh  kesultanna  Riau-Lingga  sekitar  abad  ke-
               digolongkan sebagai salah satu suku bangsa Melayu  18. Mereka digambarkan sebagai kelompok
               tua yang masih bertahan dan memiliki pola hidup  masyarakat  atau  suku  bangsa  yang  dibedakan
               berpindah dari satu “laut” ke “laut” lainnya. Ciri  berdasarkan wilayah domisilinya. Suku bangsa
                                                                                                              121
   117   118   119   120   121   122   123   124   125   126   127