Page 187 - Pemikiran Agraria Bulaksumur Telaah Awal atas Pemikiran Sartono Kartodirdjo Masri Singaarimbun dan Mubyarto
P. 187

Pemikiran Agraria Bulaksumur
                Kondisi yang sama juga terjadi di daerah pedesaan dimana
            kepadatan populasi juga mengalami perlambatan, di Bali dan
            Yogyakarta populasi desa mengalami penurunan, sementara di
            Jawa Tengah dan Jawa Timur pertumbuhanya tidak terlalu
            signifikan, yaitu 0.1 persen atau kurang dari itu. Selama 30 tahun
            tingkat fertilitas juga mengalami penurunan, dimana penurunan
            fertilitas sekarang melebihi penurunan mortalitas yang
            menghasilkan penurunan rata-rata populasi. Namun bagi White,
            penurunan yang mengesankan ini bukan semata-mata merupa-
            kan pencapain program keluarga berencana tetapi sebagian besar
            juga disebabkan perubahan sosial, khususnya terkait dengan
            pendidikan dan perubahan praktik perkawinan. Rata-rata umur
            perkawinan pertama perempuan Indonesia meningkat dua sam-
            pai tiga daripada dua dekade yang lalu. 116
                Siapa yang paling besar menyumbang kepada pertumbuhan
            populasi di Indonesia? Berbeda dengan pandangan umum (dan
            pandangan yang diyakini kalangan kelas menengah urban Indo-
            nesia dan orang asing), hal ini bukan disebabkan oleh orang mis-
            kin yang dianggap memiliki tingkat fertilitas paling tinggi, tetapi
            fertilitas secara positif berkaitan dengan status sosial-ekonomi.
            Terkait dengan masalah hubungan antara populasi dan keterse-
            diaan makanan, Indonesia tidak mengalami apa yang disebut
            dengan “mimpi buruk Malthusian”, dimana pertumbuhan popu-
            lasi melebihi kapasitas produksi makanan. Produksi pertanian
            Indonesia meningkat sekitar 4% sejak 1960, pertumbuhan pro-
            duksi makanan (beras, dan juga makanan pokok lainnya) telah
            tumbuh lebih besar daripada pertumbuhan populasi sejak 25
            tahun yang lalu. Di Indonesia sendiri dua penyebab paling serius


                116   Ibid., p. 108.

            168
   182   183   184   185   186   187   188   189   190   191   192