Page 192 - Pemikiran Agraria Bulaksumur Telaah Awal atas Pemikiran Sartono Kartodirdjo Masri Singaarimbun dan Mubyarto
P. 192
Pemikiran Masri Singarimbun
Terlihat di sini studi agraria secara umum lebih menekankan
perhatianya pada aspek ruang daripada manusianya, meskipun
manusia dilihat dalam hubunganya dengan distribusi ruang yang
cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang paling dasar.
Ruang dimaksud adalah sumber daya dalam arti luasnya, dimana
ketidakadilan distribusi ruang/sumber daya dan akses yang tidak
adil terhadapnya melahirkan kondisi yang juga tidak adil, sehingga
penataan struktur agraria menjadi alas penting untuk membangun
struktur agraria yang lebih adil. Distribusi ruang yang adil terkait
erat dengan struktur sosial yang setara dan dengan begitu terkait
juga dengan kekuasaan. Sedangkan studi kependudukan meskipun
tidak abai tetapi tidak melihat kekuasaan sebagai faktor yang juga
menentukan keadilan distributif ruang, makanan, dan akses terhadap
sumber daya. Mereka yang pergulatannya lebih banyak dalam studi
agraria melihat bukan masalah jumlah penduduk yang
menyebabkan semakin menipisnya pembagian sumber daya yang
menopang kehidupan manusia tetapi bagaimana struktur
penguasaan terhadap sumber daya itu sendiri bekerja. Sehingga
struktur sosial menjadi satu variabel yang penting dilihat dalam
sejarah penguasaan sumber daya agraria. Di sini modal menjadi
salah satu kekuatan yang dilihat ikut menyumbang pada
ketidakadilan penguasaan sumber daya. Kapitalisme juga menjadi
faktor yang sangat besar dipertimbangkan dan dilihat sebagai proses-
proses sosial, ekonomi dan politik yang memungkinkan modal
melakukan akumulasinya, melalui serangkaian pola jaringan
kekuasaan yang memberi alas beroperasinya modal dalam ranah
penguasaan sumber daya. Penduduk atau manusia sebanyak apapun
Agraria dan Pelibatan Dunia Ilmiah di Indonesia,” dalam Vedi R. Hadiz dan
Daniel Dhakidae, (ed.), Op.cit., hlm. 19.
173