Page 57 - pengadaan tanah CNVRT.cdr
P. 57

title Agrarische Eigemdom dan dikenakan pajak yang dibuktikan
          dengan Verponding Indonesia serta dapat dikonversi/ditegaskan
          menjadi Hak Milik. Berdasarkan ketentuan Pasal 24 Penjelasan
          Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 24 Tahun 1997 Jo Peraturan
          Menteri  Negara  Agraria/Ka. Badan  Pertanahan  Nasional
          (PMNA/Ka. BPN) Nomor 3/1997 pada Pasal 60 (Pendaftaran
          tanah  Sistematik)  dan  Pasal  76  untuk  Pendaftaran  Tanah
          Sporadik),  Jis. Peraturan Kepala  Badan  (Perkaban)  Nomor  8
          Tahun 2012 dan Peraturan Menteri Agraria Dan Tata Ruang/
          Kepala Badan Pertanahan Nasional (Permen ATR/BPN) Nomor
          7 Tahun 2019, maka dapat dikonversi dengan Penegasan Hak
          kepada  Pemegang  Verponding  Indonesia  menjadi  Hak  Milik
          sepanjang statusnya kewarganegaraannya si empunya adalah
          Warga Negara Indonesia (WNI) berkewarganegaraan tunggal.

             Proses perolehan hak barat atas tanah (eigendom) tersebut,
          pada zaman Pemerintahan Hindia Belanda: bagi mereka yang
          tunduk  pada Hukum Barat/Kitab  Undang-Undang  Hukum
          Perdata  (KUHPerdata)/Burgerlijke  Wetboek  (BW), mempunyai
          tanah Rv Eigendom dan berada di Daerah Perkotaan dikenakan
          kewajiban  membayar Pajak  (namanya  Verponding  Eropa),
          sedangkan  di  luar Daerah  Perkotaan  dikenakan  Landrente
          (Pajak  Bumi). Sementara untuk Penduduk Pribumi sebagai
          Penduduk Asli Indonesia mempunyai Agrarische Eigendom di
          daerah  Perkotaan  dikenakan  Pajak  dengan  bukti  Verponding
          Indonesia.  Tahun  1961  berubah namanya  dengan  sebutan
          Iuran  Pendapatan  Daerah  (IPEDA), selanjutnya pada tahun
          1986 pungutan pajaknya digunakan sebutan Pajak Bumi dan
          Bangunan  (PBB)  dengan  dikeluarkan UU  Nomor 12  Tahun
          1985.  Dinamika/perkembangan  pengaturan  tentang  tanda
          bukti perpajakan dari Jaman Belanda sampai dengan sekarang
          sebagai berikut:



         28   Pengadaan Tanah di Indonesia dan Beberapa Negara dari Masa ke Masa
   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62