Page 20 - TOKOH PEMIKIR KARAKTER BANGSA
P. 20
TOKOH PEMIKIR KARAKTER BANGSA
Pada tahun 2013 Direktorat Sejarah dan Nilai Budaya
menerbitkan buku yang berjudul Sejarah Pemikiran Indonesia
Modern. Terdiri atas lima bab dan sebuah pengantar panjang, buku
ini boleh dikatakan sebagai kisah sejarah bangsa—sejak awal abad ke-
20 sampai dengan berakhirnya zaman Orde Baru – ditinjau dari
gejolak pemikiran anak bangsa dalam menjawab tantangan sejarah.
Bab “pengantar” lebih merupakan “renungan kesejarahan” tentang
arus dan dinamika pemikiran anak bangsa, sejak awal abad ke-20
sampai dengan berakhirnya zaman “Orde Baru”. Sedangkan bab-bab
yang menyusul adalah uraian historis tentang pertumbuhan
kesadaran nasionalisme, pergumulan ideologis, dan renungan
kebudayaan tentang kebudayaan nasional sampai akhirnya
pergumulan pemikiran dalam penentuan corak kekuasaan.
“Pembentukan Bangsa” dalam Dinamika Sejarah Pemikiran
Barangkali tidaklah berlebih-lebihan kalau dikatakan bahwa
tema yang paling awal dan mungkin juga sangat mendasar dari
sejarah pemikiran–dalam pengertian sebagai “intellectual history--
Indonesia modern ialah menjawab pertanyaan “bagaimanakah
proses terjadinya pembentukan bangsa Indonesia?” Rangkaian
peristiwa sejarah apakah yang setahap demi setahap yang akhirnya
melahirkan kesadaran nasionalisme? Kalau pertanyaan ini yang
diajukan sebagai academic exercise, latihan akademis, maka hal yang
lebih dulu harus dilakukan ialah mendapatkan pengetahuan dan
pemahaman tentang perubahan struktural yang terjadi sejak
bermulanya perluasan jaringan kekuasaan kolonial.
Jika memang begitulah sebaiknya maka dapatlah dikatakan
bahwa sudah sejak awal ketimpangan geografis dalam rekonstruksi
sejarah terpaksa harus terjadi juga. Hal ini terjadi karena fakta yang
sederhana saja--perluasan kekuasaan kolonial terjadi dalam proses
sejarah yang panjang. Ketika Batavia telah dibuat menjadi sebuah
kota yang meniru struktur perkotaan di negeri Belanda, Aceh-
Darussalam, umpamanya, masih merupakan sebuah kesultanan yang
8