Page 204 - TOKOH PEMIKIR KARAKTER BANGSA
P. 204

TOKOH PEMIKIR KARAKTER BANGSA



                Dewantara, dengan sistem pengajaran seperti inilah penyelenggaraan
                                              30
                pendidian akan lebih berhasil.


                3.7. Kurikulum/Isi Rencana Pelajaran Taman Siwa

                       Sebagai  seorang  pemikir  dan  praktisi  pendidikan,  Ki  Hajar
                tidak  banyak  memberikan  definisi  kurikulum  seperti  sebagaimana
                                                     31
                definisi kurikulum di masa sekarang.  Dalam hal ini ia mengartikan
                kurikulum  sebagai  sejumlah  pelajaran  yang  perlu  diajarkan  kepada
                para siswanya. Mengenai kurikulum, Ki Hajar mengatakan bahwa,


                       “Pelajaran  yang  diberikan  kepada  anak-anak  boleh
                       dibagi  menjadi  dua.  Pertama,  mata  pelajaran  yang
                       selain  member  pengetahuan  atau  kepandaian  juag
                       berpengaruh  pada  kemajuan  batin,  dalam  arti
                       memasakan     (mematangkan)    pikiran,   rasa,   dan
                       kemauan. Sedangkan yang kedua adalah mata pelajaran
                       yang  akan  memberi  bekal  pada  anak-anak  untuk
                       hidupnya  kelak  dalam  dunia  pergaulan  umum,  yaitu
                       mata  pelajaran  yang  meliputi  lapangan  kultural  dan
                                        32
                       kemasyarakatan.”


                       Isi rencana pelajaran Taman Siswa menunjukkan sifat kultural
                nasional.  Tiap-tiap  mata  pelajaran  diberikan  sebagai  bagian  dari
                peradaban  bangsa  yaitu  diperlukan  kemauan  memperbaiki  semua
                keadaan untuk disesuai dengan zaman. Pemuda-pemuda tidak boleh
                lagi terkekang oleh ikatan tradisi dan konvensi-konvensi yang dapat
                menghambat pesatnya kemajuan bangsa. Semua pelaran harus dapat
                perasaan  cinta  tanah  air  dan  bangsa.  Untuk  itu,  nyanyian-nyanyian
                nasional,  cerita-cerita  tentang  pahlawan  bangsa,  mengenal
                keindahan  alam  tanah  air  dengan  jalan  dharma  wisata,  dan
                sebagainya.  Menurut  Ki  Hajar,  pelajaran  tidak  boleh  hanya
                pendidikan kecerdasan, tetapi juga harus diarahkan untuk penjagaan






                192
   199   200   201   202   203   204   205   206   207   208   209