Page 103 - Kumpulan CerPen-by Suci Harjono
P. 103

Teringat saat masih dirumah, Gadis selalu dibangunkan ibu untuk sholat
        subuh  berjamaah  saat kokok ayam memanggil  pagi.  Dalam  selimut
        embun pagi, Gadis bersama ibu dan ayahnya menapaki jalan kecil di
        depan rumah menuju masjid.


               Gadis membuka jendela kamarnya. Udara pagi terasa sejuk dan
        membelai lembut pipinya yang ranum.  Matanya terpejam menikmati
        kesegaran  pagi.  Telingga Gadis terusik dengan langkah ringan di jalan
        depan  kost.  Dari  lantai  dua  kamarnya,  mata  Gadis  tak  melepaskan
        pandangan dari  seorang  perempuan yang berjalan pelan. Hijab biru
        tua itu  menutupi tubuhnya, bergerak-gerak lembut  disapa angin pagi.
        Tangan  kanannya  memegang  mukena.  Perempuan  itu  tampak  tak
        tergesa-gesa dan terus berjalan dengan langkah ringan.  Saat berjalan
        dia berpapasan dengan beberapa  laki-laki dijalan. Si perempuan tampak
        mengangguk dengan ramah.  Laki-laki yang berpapasan  mengangguk
        dengan segan dan hormat. Tak  ada sikap  kurangajar,   sapaan  yang
        mengoda, siulan dan kata-kata tak sopan. Semua tampak menghormati
        perempuan  tadi.    Gadis  tercenung  saat  si  perempuan  sudah  lenyap
        dikelokan jalan.  Hijab  panjang  perempuan  tadi  tak bisa  lepas  dari
        matanya. Entah mengapa sosok perempuan dengan pakaian tertutup
        rapat  itu menghantui pikirannya. Matanya luruh saat butiran bening
        tak kuasa membentuk aliran sungai yang terus mengalir deras. Ada rasa
        lega luarbiasa saat hatinya merasakan kesejukan dan kedamaian melihat
        tubuh perempuan tertutup rapat dengan hijab.  Gadis terpekur di atas
        sajadah, kali ini diiringi tangis keharuan.
                                          **

               Rintik air hujan mendendangkan irama yang merdu ditelingga
        Gadis.  Berkali-kali  ucap  syukur  keluar  dari  bibir  mungilnya.  Matanya
        tersenyum puas melihat  beberapa katak tampak bersukaria  di kolam
        bersama  ikan-ikan  yang  tak  hentinya  berenang.  Tanaman  tampak
        hijau dan segar merasakan tetes air kehidupan. Alam tersenyum riang




        Suatu Malam di Sebuah Jalan_ Suci Harjono_sucihan03@gmail.com     103
   98   99   100   101   102   103   104   105   106   107   108