Page 105 - Kumpulan CerPen-by Suci Harjono
P. 105

Namaku Srikandi


               Prang…..!!!
               Sebuah gelas melayang dan jatuh berkeping-keping. Sepihannya
        tersebar dimana-mana. Lantai yang tadinya bersih, kotor karena cipratan
        kopi panas hitam kental yang  belum sempat dicicipi pemiliknya.
               “Dasar  perempuan tak tahu  diuntung.  Sial!  Benar-benar sial!”
        sumpah serapah dengan kata-kata binatang semua tumpah dari mulut
        Bimo. Wajahnya merah pertanda sangat marah. Nafasnya memburu tak
        sanggup menahan diri. Tangannya kirinya berkacakpinggang, sementara
        tangan kanan teracung ke depan . “ Kerja nggak becus! Apa yang kau
        kerjakan perempuan TOLOL? “
               Prangg!! Pyar !!! piring berisi  tempe goreng melayang ke lantai.
        Tempe goreng kesukaan Lintang berhamburan ke lantai.  Bimo menatap
        puas telah membuat piring dan gelas pecah berantakan sebelum masuk
        dan membanting pintu kamar.


               Sri mengeringkan air matanya dengan sudut  tangan kanan.
        Bibirnya terasa perih  karena  dia  terlalu  keras menggigit  agar suara
        tangisnya tidak sampai terdengar. Dengan  hati-hati Sri mengumpulkan
        serpihan-serpihan  gelas dan piring.  Sri tegak  berdiri dan bermaksud
        masuk  ke  kamar  saat  mendengar  suara  pintu  lemari  dibanting  dan
        barang-barang diacak-acak. Langkahnya terhenti saat melihat suaminya
        sudah berdiri di depan pintu kamar. Bimo tertawa menyeringai  dengan
        sorot mata puas sambil mengenggam sebuah kalung dan gelang. Dengan
        segaja Bimo memperlihatkan kedua perhiasan itu di depan Sri.
               “Hahahahahahaha…..dasar  perempuan  pembohong!  Masih
        ada perhiasan yang kamu simpan. Hahahahahaha…lumayan bisa untuk
        modal hari ini,” Bimo tertawa-tawa senang.
               “Jangan…jangan  mas. Jangan ambil perhiasan itu. Tolong, jangan
        ambil,” Sri memegang tangan suaminya bermaksud mengambil kembali
        perhiasan  dari tangan Bimo.




        Suatu Malam di Sebuah Jalan_ Suci Harjono_sucihan03@gmail.com     105
   100   101   102   103   104   105   106   107   108   109   110