Page 111 - Kumpulan CerPen-by Suci Harjono
P. 111
Sri menatap punggung Lintang dengan tegar. Ada rasa pedih
saat teringat Lintang sekarang harus hidup sendiri. Kenyataan pahit
ini tidak bisa dihindari lagi. Lintang harus lebih kuat daripada dirinya
sendiri. Sri tidak pernah menyesal telah mengakhiri hidup seorang laki-
laki jahat bernama Bimo. Baginya hukuman yang diterima suaminya
sudah setimpal dengan penderitaan yang selama ini ditanggung anak
dan istrinya.
Namaku Sri..Srikandi. Almarhum bapak telah memberikan nama
Srikandi agar aku menjadi perempuan yang kuat, berani, dan membela
keberanian. Seperti Srikandi dalam tokoh Mahabarata yang telah gagah
berani melawan angkaramurka, berperang melawan Kurawa. Namaku
Srikandi,” batin Sri. Tetesan air bening turun dari sudut matanya.***
(31/8/14)
Suatu Malam di Sebuah Jalan_ Suci Harjono_sucihan03@gmail.com 111