Page 113 - Kumpulan CerPen-by Suci Harjono
P. 113
Bukan Fahmi namanya kalau tidak bisa ngeles,” Iya, aku salting,
terpana tidak percaya. Habis di kelas ini ada bidadari turun dari
khayangan,” balas Fahmi dengan intonasi lucu sekaligus membalas
ledekan teman-temannya.
Gerrr, sekali lagi meledaklah tawa seluruh kelas.
“DIAM!” bentak Putri tidak suka. “Ma’af teman-teman. Ini
waktunya kuliah bukan bercanda,” Bla..bal..bla…dengan cepat Putri
mengambil alih keadaan sambil menerangkan berbagai bahan kuliah.
**
“Pulang sendiri? Mari aku antar,” kata Fahmi sambil melangkah
di sisi Putri.
Yang diajak ngomong tidak menjawab, hanya memamerkan
senyumannya.
“Ayolah, Put. Aku antar ya,” desak Fahmi lagi.
Kali ini Putri hanya mengelengkan kepala sambil menjawab
pendek,” Ma’af aku naik bus saja.” Katanya datar sambil menyeberang
halaman parkir terus berjalan ke depan kampus dan melangkah ke
halte . Fahmi hanya terbenggong saat tubuh Putri ditelan bus dan tak
lama kemudian hilang di telan keramaian lalulintas. “Put..Putri..” Fahmi
merutuki pikirannya yang buntu karena baru menyadari kepergian
‘buruannya’ itu.
**
Sejak saat itu berbagai cara dilakukan Fahmi untuk mendekati
Putri, tetapi asisten dosen itu hanya menunjukkan gerak gerik yang
semakin mengemaskan. Tidak menjawab dengan tegas tetapi juga tidak
mengiyakan. Sikapnya membuat Fahmi semakin penasaran dan tambah
pusing plus mabuk kepayang. Kali ini Fahmi menyakini diri sendiri kalau
dia benar-benra jatuh cinta dengan Putri.
Suatu hari ketika dia berhasil mendekati Putri dan memaksa Putri
bicara setelah mengutarakan isi hatinya, Fahmi hanya tergagap ketika
Suatu Malam di Sebuah Jalan_ Suci Harjono_sucihan03@gmail.com 113