Page 154 - Kumpulan CerPen-by Suci Harjono
P. 154

kepala...oh..tidak...tidak, jerit
        laki-laki itu histeris.
               Dia  segera  bangkit  dari  tidurnya  dengan  nafas  tak  terkendali.
        Wajahnya pucat sekali.  Ribuan  tubuh  hanyut tanpa kepala  ...darah
        ...darah...
               “Oh tidak... tidak... jangan, Tuhan,” nafas laki-laki tua itu seakan
        sudah berhenti berdetak. Bayangan-bayangan buruk itu seolah selalu
        mengejarnya.
               Laki-laki  tua  itu  berteriak  histeris,  tangannya  tanpa  sadar
        mencakar  rambutnya.  Dia  seperti  orang  gila  sudah  tidak  menyadari
        apa yang dia lakukan lagi, hingga ia jatuh pingsan di kejar ilusi yang dia
        ciptakan sendjri.

                                          **


               Di ruangan besar dan mewah itu terlihat beberapa orang laki-laki
        setengah baya berpakaian parlente, dan seorang laki-laki tua. Rambutnya
        yang sudah memutih semua itu berkilap pertanda dioles minyak mahal,
        perutnya yang berlemak tebal ditutupi jas dan dasi rapi. Sebuah tongkat
        menopang tubuhnya yang gemuk tetapi telah ringkih karena usia yang
        mengerogoti jiwanya. Laki-1aki tua itu duduk berhadap-hadapan dengan
        beberapa laki-laki setengah baya yang pastilah bawahanya. Wajah-wajah
        mereka  tegang  seperti  membicarakan  sesuatu  masalah  yang  sangat
        serius.
               ”Kalian mengerti. Bagaimanapun juga orang-orang yang berusaha
        mengancam ‘rust en orde’ dipemerintahanku harus  dibereskan.
        Pengarang, seniman, mahasiswa, buruh dan semua rakyat yang ingin
        menggoyang kekuasanku...! ”Kata laki-laki tua itu tegas.
               ”Tapi tuan, sesungguhnya kita sudah tidak bisa berbuat seperti
        dulu  lagi.  Akan  sangat membahayakan  posisi  tuan  sendiri,  kalau  kita
        tetap memakai cara-cara
        kekerasan.” Iawab seorang bawahannya.




        154                  Suatu Malam di Sebuah Jalan_ Suci Harjono_sucihan03@gmail.com
   149   150   151   152   153   154   155   156   157   158   159