Page 35 - Kumpulan CerPen-by Suci Harjono
P. 35

melihat mereka berdua dengan pandangan penuh tanda tanya.  Butuh
        empat orang untuk memegang Karyo dan Slamet agar tidak meneruskan
        bakuhantam. Meskipun  sempat di  cegah, tetapi  adu  mulut  masih
        terdengar jelas. Makian kasar tidak juga berhenti. Beberapa pengendara
        sepeda  motor  menjadi  tertarik  dan  berhenti  melihat  keributan  yang
        terjadi.
               “Sudah, CUKUP! “ bentak Mbah Atmo, tukang becak tertua yang
        juga ditunjuk sebagai sesepuh tukang becak di pangkalan.  Mata tuanya
        menatap Karyo dan Slamet bergantian dengan kesal. Seketika suasana
        hening.  Karyo  dan  Slamet  diam  membisu,  tidak  berani  lagi  angkat
        bicara. Meskipun Mbah Atmo sudah tua tetapi badannya kekar dan kuat
        karena sudah puluhan tahun mengayuh becak. Tutur katanya tegas dan
        bisa ngemong tukang becak yang lain. Selama ini Mbah Karyo menjadi
        panutan Karyo dan teman-temannya.
               “Kalian ini seperti anak kecil saja. Ora isin, ora pekewuh. Udur-
        uduran barang sing ra ngenah.” Mbah Atmo  bisa menangkap bahan
        pertengkaran Karyo dan Slamet. “ Kalau suka dan mendukung capres  itu
        boleh saja, tapi mbokyao yang masuk akal. Jangan turuti  emosi. Jangan
        membiarkan  soal dukungan menjadi bahan pertengkaran.”
               Suara-suara bersahut-sahutan terus terdengar bagai degungan
        lebah. Sebagian geleng-geleng kepala,  ada yang bilang ya ampun, juga
        ada yang komentar ada-ada saja. Tanpa di komando banyak nasehat  yang
        bermunculan dari tukang becak. Sebagian menyesalkan  pertengkaran
        yang terjadi dan sebagian lagi minta Karyo dan Slamet untuk menahan
        diri.  Bahkan ada diskusi  mendadak yang membicarakan soa  kedua
        capres.
               “SUDAH!” bentak Mbah Atmo kesal. “Kalian malah memperburuk
        keadaan. Nggak usah bikin panas. Tidak ada gunanya kalian membela
        mati-matian capres kita. Memangnya kalau yang jadi presiden Jokowi
        Indonesia  akan hancur?  Kiamat? Memangnya kalau  yang terpilih
        Prabowo kita akan hancur juga? Wealah, semua sama-sama berpeluang
        menjadi presiden. Biarkan saja , tunggu tanggal 9 nanti. Kita tidak usah




        Suatu Malam di Sebuah Jalan_ Suci Harjono_sucihan03@gmail.com      35
   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40