Page 30 - Kumpulan CerPen-by Suci Harjono
P. 30
segera menyeberang jalan dan menghentikan angkuta yang lewat untuk
pulang.
***
Memasuki rumahnya, Karjo merasakan kesepian menghayuti
seisi rumahnya Murni dan Satrio anaknya tak nampak entah di mana.
Karjo malah merasa beruntung kalau istrinya tidak di rumah.
Dipandanginya seluruh mangan tamu , matanya terpaku pada
sofa tempat dia dulu setiap sore selalu bercengkrama dengan anak
dan istrinya menanti adzan magrib memanggil lalu melakukan sholat
berjamaah.
Sebelum pikirannya hanyut pada kenangan indah masa lalu,
cepat-cepat Karjo meninggalkan kamar tamu dan menuju ke kamar tidur.
Karjo menghampiri lemari pakaian yang terletak di pojok
kamar, dibukanya dan tangannya mencari-cari kotak perhiasan diantara
tumpukan pakaian Pojok demi pojok lemari di telusuri dengan teliti
mencari barang yang dia Cari, tetapi tetap tidak ada.
Ketika Karjo bermaksud menyalakan lampu kamar, tiba-tiba
lampu kamar menyala dan entah dari mana asalnya Murni telah berdiri
di dekat pintu, tangan kirinya mengacungkan kotak kecil yang dari tadi di
cari Kaljo, sedang tangan kanannya di belakang tubuhnya.
“Kamu mencari ini ?! “ tanya Murni dingin dan tanpa ekspresi.
Karjo melihat keganjilan di wajah istrinya. Wajah istrinya yang
berdiri di depannya ini sama sekali tidak dia kenal. Wajah lembut, sabar,
penuh kasih sayang yang
selama ini terpanjar dan menghiasi wajah cantiknya berubah menjadi
tatapan kaku, dingin, keras, dengan kilatan mata tajam menusuk. Karjo
tercekat melihat keganjilan wajah istrinya. Hatinya berdesir, tanpa bisa
dia tahan, muncul perasaan ngeri dan takut di hatinya. Untuk sesaat
Kaljo terdiam tak mampu bicara sepatah katapun.
“Kamu mencari ini ? “ terdengar kembali suara Mumi tajam
mengiris ulu hati Karjo.
30 Suatu Malam di Sebuah Jalan_ Suci Harjono_sucihan03@gmail.com