Page 80 - Kumpulan CerPen-by Suci Harjono
P. 80

Jalan Terjal Cintaku


               Lintang  menahan  tangis.  Kali  ini,  ibu  satu  anak  itu  mencoba
        untuk  tidak  membiarkan  air  matanya  tumpah.  Sudah  terlalu  sering
        dia berurai air mata. Sudah terlalu sering dia merasakan kekecewaan.
        Dengan hati-hati, Lintang menutup kembali  ponsel suaminya. Lintang
        bersyukur karena Rama belum keluar dari kamar mandi.  Ada penyesalan
        yang tidak bisa dia singkirkan dari dalam hati. Seandainya saja dia tidak
        pernah membuka ponsel suaminya tanpa ijin, barangkali hatinya tidak
        diliputi kesedihan yang  mengerus batinnya.


               Bukan  yang  pertama,  Lintang  mengetahui    ketidakjujuran
        suaminya. Tiga tahun yang lalu, saat  Jawi berusia 2 tahun, Rama menjalin
        hubungan dengan salah seorang teman kantornya. Dan hubungan itu
        berakhir  ketika  Lintang  mengetahui  semua.  Setelah  proses  panjang
        yang diwarnai pertengkaran, keributan, permusuhan, hubungan Rama
        dengan  perempuan  itu  putus  karena perempuan  itu  pindah  tempat
        bekerja. Butuh waktu bertahun-tahun untuk mengembalilkan hubungan
        baik dengan suaminya dan memupuk kepercayaan yang telah hancur
        berkeping-keping.  Lintang  terus  menyakinkan  dirinya  sendiri  untuk
        memaafkan Rama dengan tulus dan membina hubungan kembali. Atas
        dasar cinta dan demi masa depan Jawi sajalah yang membuat Lintang
        terus bertahan dan kembali menaruh kepercayaan dan harapan. Tetapi
        kenapa Rama mengkhianati dia lagi?


               “Ma, Papa berangkat dulu, ya,” suara Rama mengagetkan Lintang.
        Rama terlihat rapi, wangi dan necis.  Rama memang memperhatikan sekali
        penampilannya. Bahkan terkadang terlalu berlebihan di mata Lintang.
        Meskipun belum termasuk lelaki pesolek, tetapi terkadang Lintang tidak
        terlalu suka dengan penampilan Rama. Menjaga penampilan itu penting,
        Ma. Apalagi pekerjaanku  sering bertemu dengan berbagai client, begitu
        selalu kalimat Rama diucapkan.




        80                   Suatu Malam di Sebuah Jalan_ Suci Harjono_sucihan03@gmail.com
   75   76   77   78   79   80   81   82   83   84   85