Page 84 - Kumpulan CerPen-by Suci Harjono
P. 84

Kalap


               “Cepat…cepat…ada yang kalap lagi,” seru seorang  anak sambil
        berlari  selayaknya dikejar setan.  Tanpa  banyak tanya, anak-anak
        seusianya segera ikut berlari.
               Tak lama kemudian  nampak orang-orang   berlarian . Semua
        menuju ke satu arah. Bendungan  yang terletak di kali Jaran, Nanggulan,
        Cawas. Sambil berlari  cerita  tentang anak yang kalap  tersebar dari
        mulut ke mulut. Tak ayal lagi orang-orang berduyun-duyun ingin melihat
        secara langsung ke bendungan.
               “Gil, ayo ikut  nonton,” seru  Tarni yang datang menghampiriku
        bersama    Mul.  Wajahnya  kemerahan  diselingi  nafas  yang  terengah-
        engah.
               “Nonton  apa?”  tanyaku  tak begitu  berminat.  Buku  yang aku
        pinjam tadi siang diperpustakaan sekolah lebih menarik untuk kubaca.
               “Kamu belum tahu?”  tanya Mul.
               “Ada anak kalap,” tambah Tarni setelah melihatku mengelangkan
        kepala.
               Kulepaskan bukuku,” Siapa?” aku mulai tertarik.
               “Nggak tahu. Makanya kita mau  nonton kesana,” jawab  Tarni
        tak  sabar. “ Kamu ikut nggak?” tanpa menunggu jawabanku, Tarni
        menyeret tanganku dan terpaksa aku mengimbangi langkah kaki Tarni
        yang berjalan dengan cepat. Mul yang badannya paling kecil diantara
        kami bertiga harus setengah berlari agar tidak ketinggalan.
               Kami  bertiga  harus  menyeruak  diantara  ratusan  orang  yang
        mengerumuni bendungan. Tak ada tempat kosong karena semua orang
        berusaha mendekat  dengan wajah penasaran. Kulihat sekitar bendungan
        sudah penuh orang tua, remaja dan anak-anak.  Suara-suara bersahut-
        sahutan dan lama kelamaan bagaikan suara  lebah yang mendegung.
        Cerita-cerita kemungkinan  kalapnya  si anak yang belum ditemukan
        berhembus dengan cepat. Semua dirangkai menjadi cerita yang seram,
        kalap karena diambil penunggu bendungan.




        84                   Suatu Malam di Sebuah Jalan_ Suci Harjono_sucihan03@gmail.com
   79   80   81   82   83   84   85   86   87   88   89