Page 77 - Kumpulan CerPen-by Suci Harjono
P. 77
penuh pengertian. Tempaan hidup yang keras telah membentuk jiwanya
menjadi tegar dan kuat di masa anak-anak.
“Ibu tidak apa-apa. Hanya sedikit lelah. Nanti pasti sudah sehat
kembali.”
“Tapi, bu…?”
“Sekar bersiap-siap saja, ya. Ibu juga mau bersiap untuk
berangkat. “ potong ibu cepat berusaha menghindar dari pertanyaan
Sekar.
Sekar cukup maklum dengan sikap ibunya. Pasti kedatangan bu
Somo semalam yang membuat ibunya menjadi sedih.
Setengah jam berikutnya Sekar sudah dalam perjalanan ke
tempatnya bekerja. Dengan berjalan kaki menyusuri jalan dusun dan
desa, Sekar memperhatikan anak-anak yang berangkat sekolah. Wajah
mereka tampak riang dan gembira. Beberapa anak naik sepeda, sebagian
jalan kaki dan ada yang diantar orangtuanya. Memperhatikan wajah-
wajah penuh semangat dibalut seragam sekolah menambah besar
keinginan Sekar untuk melanjutkan sekolah.
**
Sampai menjelang malam, Sekar masih menunggu kedatangan
ibu. Ayu dan Bagus sudah tidur lelap. Sekar gelisah tidak tahu kemana
ibunya pergi. Selama ini ibu selalu bilang jika ada urusan. Tetapi sore
setelah sholat magrib di mushola, ibu peri keluar dengan tergesa-gesa
tanpa sempat meninggalkan pesan apa-apa.
Jam menunjukkan angka sepuluh saat pintu rumah terbuka.
Sekar tergagap dan terbangun. Rupanya dia ketiduran di kursi tamu.
“Ibu..? Ibu darimana?” tanya Sekar.
Ibu tidak menjawab, duduk dengan lesu.
Suatu Malam di Sebuah Jalan_ Suci Harjono_sucihan03@gmail.com 77