Page 74 - Filsafat Ilmu dan Rekonstruksi Teori - Syarifuddin
P. 74
daya, tugas, perangkat penilaian, serta berperan sebagai ruang publik di mana
pendidik dan peserta didik dapat berinteraksi (UK Trade & Investment, 2014).
Hingga tahun 2010, 93% dari institusi pendidikan tingkat lanjut sudah memanfaatkan
learning platform dalam proses belajar mengajar dan administrasi (Collie, Lewis, &
Mero, 2011). Untuk mempermudah para pendidik dalam memanfaatkan learning
platform, pendidik diberikan panduan untuk memanfaatkan learning platform secara
bijak. Selain itu, pendidik diharapkan mampu memilah komponen dari learning
platform yang dapat memaksimalkan apa yang sudah mereka lakukan selama ini.
Akses fleksibel yang ditawarkan oleh learning platform ini tentunya membantu
para pendidik dan peserta didik untuk memiliki akses kapanpun dan di manapun
yang tidak terbatas, memotivasi dan memiliki keterlibatan yang terjalin dalam
learning platform, meningkatkan keper cayaan diri peserta didik yang lebih pasif, dan
melakukan diskusi secara online yang dapat dilakukan di luar jam pembelajaran
(Jacobsen & Kremer, 2000; Selinger, 1997)
b. TIK sebagai Sistem Pengelolaan Informasi
Dengan bantuan teknologi, pengelolaan informasi menjadi semakin mudah.
Dalam penerapannya di institusi pendidikan, sistem pengelolaan informasi ini
membantu para pendidik dan peserta didik untuk mendapatkan, menyimpan,
memanipulasi, dan menggunakan informasi dan data (UK Trade & Investment,
2014). Informasi yang didapatkan pun dapat dimanfaatkan untuk berbagai
kepentingan seperti riset.
c. E-assessment
Sebagai bagian dari kebijakan Department of Education, e-assessment juga
diterapkan dalam praktek e-learning di sekolah juga pendidikan tinggi (JISCinfonet,
2006). Menurut Bull dan McKenna (2004), penerapan e-assessment dapat
meningkatkan motivasi peserta didik untuk meningkatkan keterampilan mereka,
memperluas cakupan pengetahuan yang dinilai, meningkatkan efisiensi
administratif, mengurangi beban pendidik untuk melakukan penilaian, juga
meningkatkan objektivitas dalam penilaian. Selain itu, e-assessment dapat
membantu para pendidik untuk mengevaluasi tingkat efektivitas dari ujian yang
diberikan dengan bantuan data statistik yang disediakan oleh e-assessment,
sehingga uji validitas dan realibilitas pun dapat dilakukan dengan lebih cepat (Nichol
dan Milligan, 2006). E-assessment juga membantu tenaga pendidik dalam hal
pembuatan test items, pengecekan validitas serta realibilitas test items,
pengumpulan tugas secara elektronik, dan memberikan feedback yang lebih kepada
63