Page 71 - Filsafat Ilmu dan Rekonstruksi Teori - Syarifuddin
P. 71

penciptaan  pekerjaan  baru  yang  lebih  bermartabat.  Pengembangan  kreativitas
        peserta didik menjadi suatu titik sentral dalam inovasi pembelajaran. Pada akhirnya
        pembelajaran vokasional Abad XXI dihadapkan pada tantangan bagaimana TVET
        mengatasi permasalahan peserta didik di dalam menjalani transisi dari sekolah ke
        dunia kerja. Tugas dan tujuan pokok pelaksanaan pembelajaran vokasional Abad
        XXI adalah memberi bekal kesiapan peserta didik memasuki dunia kerja setelah
        keluar  dari  dunia  sekolah.  Penguatan  skill  kerja  menjadi  fokus  dalam
        pengembangan inovasi dan revitalisasi pembelajaran vokasional Abad XXI. Untuk
        itu guru TVET harus kreatif mengembangkan pembelajaran dengan meningkatkan
        kompetensinya  dalam  memecahkan  masalah-masalah  baru  pembelajaran
        vokasional.


        D.  Filsafat Teknologi Perspektif Masa Depan

              Dalam  dunia  pendidikan,  penggunaan  Teknologi Informasi  dan  Komunikasi
        (TIK) sudah berlangsung sejak pertengahan tahun 1960-an, namun, penggunaan
        perangkat komputer baru diterapkan di awal tahun 1970-an. Terhitung sejak awal
        1990-an, 20% dari institusi pendidikan di Inggris sudah menggunakan perangkat
        komputer  secara  aktif  (Our  ICT,  2015).  Penggunaan  teknologi  ini  tentunya
        memberikan  dampak  bagi  setiap  perangkat  pendidikan  sehingga  bimbingan
        mengenai  penerapan  TIK  yang  tepat  dalam  praktik  pendidikan  juga  diperlukan.
        Tahun  1998,  pemerintah  Inggris  mendirikan  BECTA  (British  Educational
        Communication and Technology Agency) badan independen yang bertugas sebagai
        penasihat,  pengawas,  serta  penunjang  penggunaan  TIK  dalam  lingkungan
        pendidikan (Dykes, 2016). Dengan adanya badan khusus ini, pemerintah Inggris
        berharap agar penggunaan TIK dapat mendukung tidak hanya dalam proses belajar
        mengajar,  tetapi  juga  memaksimalkan  praktik  lifelong  learning,  pendidikan
        kepemimpinan, pendidikan tinggi, juga bimbingan karier (Chinien, 2003).
              Demi memfasilitasi institusi pendidikan untuk mempermudah penerapan TIK,
        BECTA memberikan kerangka aturan penerapan untuk kemudian diadaptasi dan
        dikembangkan oleh masing-masing institusi pendidikan agar sesuai dengan tujuan
        proses belajar mengajar yang sudah diterapkan (BECTA, 2008; Bannister, 2008).
        Selain itu, BECTA juga menerbitkan sebuah panduan untuk menjamin keamanan
        dalam  penggunaan  TIK  di  institusi  pendidikan  (BECTA,  2005).  Integrasikan  TIK
        dalam  sistem  pendidikan  vokasi  membutuhkan  biaya  yang  besar.  GSMA  Mobile
        Education (2011) mencatat dana yang dialokasikan oleh pemerintah Inggris pada
                                                                                       60
   66   67   68   69   70   71   72   73   74   75   76