Page 68 - Filsafat Ilmu dan Rekonstruksi Teori - Syarifuddin
P. 68
workforce is a key element to achieve competitiveness and prosperity” (Boutin,
Chinien, Moratis, and Baalen: 2009).
Kemudian Peter Drucker seorang Guru manajemen menulis “the most
valuable assets of a 20th century company was its production equipment. The most
st
valuable asset of a 21 century institution, whether business or non-business, will
be its knowledge workers and their productivity” (Boutin, Chinien, Moratis, and
Baalen: 2009). Dalam lingkup pembelajaran vokasional “production equipment” dan
“knowledge workers” dua-duanya perlu dibangun melalui pembelajaran vokasional
berkualitas. Untuk memasuki “New world of work pada Abad XXI diperlukan tujuh
survival skill yaitu:
1. critical thinking and problem solving;
2. collaboration across networks and leading by influence;
3. agility and adaptability;
4. initiative and 136ntrepreneurialism;
5. effective oral and written communication;
6. accessing and analyzing information; dan
7. curiosity and imagination (Sudira, 2017)
Revitalisasi pembelajaran vokasional juga penting diarahkan untuk penguatan
employability skills. Para pengembang pendidikan vokasional semakin menyadari
betul akan pentingnya employabilitypada jenjang pendidikan tinggi. Yorke & Knight
dalam Sudira (2016, 2017) menyatakan “the higher education system is subject to
governmental steer, one form of which is to give an emphasis to the enhancement
of the employability of new graduates”. Little (2006:4) menyatakan para stakeholder
menaruh perhatian bahwa pendidikan tinggi sebaiknya meningkatkan employability
skills lulusan. Sementara itu, Raybould & Wilkins (2005:214) menyatakan
“universities must change their focus from producing graduates to fill existing jobs to
producing graduates who can create new jobs in a dynamic growth sector of the
economy” (Sudira, 2016, 2017). Pengkajian secara komprehensif tentang
employability skills dan skills profile yang dibutuhkan industri di era ekonomi
berbasis pengetahuan (knowledge based industry) sangat diperlukan dalam proses
revitalisasi pembelajaran vokasioanl Abad XXI.
Employability skills yang dibutuhkan industri bersifat generik dan transferable,
namun demikian dalam beberapa hal dapat bersifat kontekstual sesuai bidang-
bidang pekerjaan di industri (Sudira, 2016). Lankard (1990) mendefinisikan
employability skills sebagai suatu ketrampilan yang memungkinkan seseorang untuk
mendapatkan pekerjaan atau untuk dapat tetap bekerja meliputi: personal skills,
57