Page 65 - Filsafat Ilmu dan Rekonstruksi Teori - Syarifuddin
P. 65

Instruksi Presiden Joko Widodo kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang
        penting adalah tugas meningkatkan kerjasama dengan kementerian lain, lembaga,
        pemerintah  daerah,  dunia  usaha  dan  industri  dalam  penyediaan  layanan  praktik
        kerja lapangan, akses sertifikasi kompetensi lulusan, akreditasi sekolah, penyediaan
        guru,  pengembangan  teaching  factory,  penyusunan  standar  kompetensi  kerja
        nasional Indonesia, dan peningkatan akses ke masyarakat.
              Revitalisasi  efektivitas  jaringan  pembelajaran  vokasional  melalui  kebijakan
        pusat penting dilaksanakan. Inpres 9 Tahun 2016 berisi instruksi kepada Kabinet
        Kerja untuk menyusun peta kebutuhan tenaga kerja bagi lulusan SMK sesuai tugas,
        fungsi,  dan  kewenangan  masing-masing  dengan  berpedoman  pada  peta  jalan
        pengembangan  SMK.  Instruksi  Presiden  ini  sangat  penting  dan  strategis  bagi
        kemajuan pembinaan dan pengembangan SMK sebagai bagian dari TVET untuk
        penyediaan  tenaga  kerja  yang  berkualitas,  tepat  sasaran,  sesuai  kebutuhan
        pembangunan bangsa. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan diinstruksikan untuk:
        (1)  Membuat  peta  jalan  pengembangan  SMK;  (2)  Menyempurnakan
        danmenyelaraskan kurikulum SMK dengan kompetensi sesuai kebutuhan pengguna
        lulusan (link and match); (3) Meningkatkan jumlah dan kompetensi bagi pendidik dan
        tenaga    kependidikan    SMK;     (4)   Meningkatkan     kerja   sama    dengan
        Kementerian/Lembaga,  Pemerintah  Daerah,  dan  dunia  usaha/industri;  (5)
        Meningkatkan  akses  sertifikasi  lulusan  SMK  dan  akreditasi  SMK;  dan  (6)
        Membentuk Kelompok Kerja Pengembangan SMK. Enam tugas Menteri Pendidikan
        dan Kebudayaan sangat pokok dan menjadi dasar pengembangan SMK berkualitas.
        Peta jalan pengembangan SMK hingga Tahun 2045 harus sudah tersusun rapi dan
        dijadikan landasan pentahapan pengembangan kualitas SMK.
              Program-program  pengembangan  SMK  direncanakan,  dilaksanakan,
        dimonitoring, dan dievaluasi secara ketat sehingga investasi pendidikan vokasional
        kita efektif. Kurikulum SMK yang berbasis kompetensi disempurnakan terus dengan
        menerapkan azas-azas Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Semua SMK
        di seluruh Indonesia dilatih dan dimampukan menyusun KTSP sesuai kondisi dan
        kebutuhan  daerahnya  sehingga  terwujud  pendidikan  kejuruan  di  SMK  yang
        berdiversifikasi  baik  dan  kuat.  Kementerian  Pendidikan  dan  Kebudayaan  cukup
        menyediakan  standar  dan  struktur  kurikulum.  Isi  kurikulum  implementatif
        dikembangkan  oleh  SMK  (Sudira,  2017)  Pendidikan  kejuruan memiliki  ciri  pokok
        membutuhkan kerja sama antar lembaga. Kerja sama antar Kementerian/Lembaga,
        Pemerintah  Daerah,  dan  dunia  usaha/industri  wajib  diprogramkan  dan  dilakukan
        oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
        dan jajarannya harus faham betul bahwa SMK adalah pendidikan untuk dunia kerja,
                                                                                       54
   60   61   62   63   64   65   66   67   68   69   70