Page 67 - Filsafat Ilmu dan Rekonstruksi Teori - Syarifuddin
P. 67
SMK ke dunia usaha dan industri dibuka secara luas dalam melakukan Praktik Kerja
Lapangan (PKL) dan program magang bagi pendidik dan tenaga kependidikan SMK.
Industri ikut ambil bagian dan memberi dukungan pengembangan teaching factory
dan infrastruktur di SMK. Akses sertifikasi kompetensi bagi lulusan SMK juga
merupakan permasalahan penting. Dengan dimilikin sertifikat kompetensi, lulusan
SMK memiliki akses yang lebih luas dalam memasuki dunia kerja.
Otonomi pengelolaan SMK telah ada di tangan gubernur. Gubernur wajib: (1)
Memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk mendapatkan layanan
pendidikan SMK yang bermutu sesuai dengan potensi wilayahnya masing-masing;
(2) Menyediakan pendidik, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana SMK yang
memadai dan berkualitas; (3) Melakukan penataan kelembagaan SMK yang meliputi
program kejuruaan yang dibuka dan lokasi SMK; dan (4) Mengembangkan SMK
unggulan sesuai dengan potensi wilayah masing-masing.
3. Revitalisasi Keefektifan Masa Depan Pembelajaran Vokasional Abad XXI
Revitalisasi efektivitas masa depan pembelajaran vokasional adalah
penguatan ketautan “link” dan kecocokan “match” program pembelajaran vokasional
dengan kebutuhan dan persyaratan dunia kerja di masa depan. Efektivitas
pembelajaran vokasional Abad XXI dapat diukur dari ketautan dan kecocokannya
dengan kebutuhan skill Abad XXI. Pada sub bab-bab sebelumnya sudah banyak
diuraikan tentang kebutuhan pembelajaran vokasional masa depan. Blended
pembangunan ekonomi antara ekonomi berbasis industri dengan ekonomi berbasis
pengetahuan menjadi dasar revitalisasi dan inovasi pembelajaran vokasional.
Pembelajaran vokasional sebagai proses akuisisi kompetensi sangat
menentukan pencapaian dan pemenuhan kapabilitas lulusan pendidikan vokasional.
Revitalisasi keefektifan masa depan pembelajaran vokasional berhadapan langsung
dengan kebutuhan dunia kerja yang otentik. Dunia kerja otentik adalah dunia kerja
yang nyata ada, dibutuhkan, atau diperlukan untuk dikembangkan di kemudian hari
jika belum ada saat ini. Konteks ruang mencakup kewilayahan atau daerah dimana
TVET tersebut dibelajarkan. Konteks waktu berkaitan dengan masa kini dan masa
depan nasib dan masadepan atau karir peserta didik. Dalam industri berbasis
pengetahuan, pekerja-pekerja dengan skill pengetahuan yang tinggi mendapat nilai
tawar dan income yang lebih tinggi. Tenaga kerja terlatih adalah elemen kunci
keberhasilan daya saing dan kemakmuran suatu bangsa. “a well-educated
56