Page 66 - Filsafat Ilmu dan Rekonstruksi Teori - Syarifuddin
P. 66
bukan pendidikan hanya untuk pendidikan atau hanya untuk memenuhi angka
partisipasi belajar.
Untuk mewujudkan jaminan pengakuan atas kompetensi yang dikuasai oleh
lulusan SMK maka akses sertifikasi lulusan SMK terus ditingkatkan. Lulusan SMK
tidak hanya memegang Ijazah sebagai bukti lulus pendidikan menengah tetapi juga
mengantongi sejumlah sertifikat kompetensi sebagai bukti penguasaan berbagai
jenis kompetensi kerja. Standar kualitas layanan, proses, dan hasilpendidikan di
SMK terus diukur melalui standar mutu akreditasi SMK. Seluruh SMK di Indonesia
harus sudah terakreditasi sebagai ukuran mutu SMK. Akreditasi ini penting bagi
masyarakat pengguna SMK dalam menentukan pilihan-pilihan sekolah di SMK.
Selanjutnya agar pengembangan SMK tertata dengan baik sesuai peta jalan
pengembangan SMK maka Kelompok Kerja Pengembangan (K2P) SMK perlu
dibentuk di pusat dan di Provinsi dibawah binaan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan RI. Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi bertugas: (1)
Mempercepat penyediaan guru kejuruaan SMK melalui pendidikan, penyetaraan,
dan pengakuan; dan (2) Mengembangkan program studi di Perguruan Tinggi untuk
menghasilkan guru kejuruan yang dibutuhkan SMK. Kekurangan guru produktif dan
rendahnya kompetensi guru produktif di SMK merupakan permasalahan pokok
faktor penghambat pengembangan kualitas SMK. MenRisTekDikti bertugas
mempercepat penyediaan guru SMK berkualitas dengan menugaskan sejumlah
LPTK Kejuruan melakukan pencangkokan guru kejuruan baik melalui pendidikan
prajabatan, dalam jabatan, atau melalui mekanisme rekognisi pembelajaran lampau
(RPL). MenRisTekDikti penting menugaskan Universitas LPTK kejuruan untuk lebih
fokus mendidik calon guru kejuruan dibandingkan mendidik mahasiswa non
kependidikan yang nota bene sudah baik dilaksanakan oleh Universitas non LPTK.
LPTK juga mulai ditugasi membuka program studi pendidikan yang dibutuhkan di
SMK tetapi belum terselenggara di LPTK.
Seperti program studi dalam bidang pendidikan vokasional kemaritiman,
pariwisata, agribisnisagroteknologi, kesehatan dan pelayanan sosial. Evoria
membuka prodi non dik di Universitas LPTK harus mulai dievaluasi urgensinya jika
tidak sungguh-sungguh mendukung perkembangan prodi pendidikan (Sudira,
2017). Proyeksi kebutuhan tenaga kerja lulusan SMK baik untuk program 3 tahun
maupun 4 tahun perlu disusun dan dikembangkan berdasarkan jenis pekerjaan,
jumlah kebutuhan, lokasi dimana dibutuhkan, dan waktu kapan dibutuhkan.
Kompetensi masingmasing job title disusun kembali dalam suatu Standar
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) masing-masing program keahlian.
Untuk meningkatkan penguasaan kompeteni kerja lulusan SMK akses kerjasama
55