Page 155 - Maluku dan Luwu CMYK.indd
P. 155
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PERADABAN ISLAM DI KAWASAN INDONESIA TIMUR: MALUKU DAN LUWU
dan saudara perempuannya bernama Nyai Mas.
Menurut silsilah Turunan Raja Hitu Lama Pattikawa, Pattituri dan Nyai Mas
adalah anak dari Muhammad Taha bin Baina Mala Mala bin Baina Urati bin
Saidina Zainal Abidin Baina Yasirullah bin Muhammad An Naqib, yang nasabnya
ditarik dari garis Ali bin Abi Thalib dan Fatimah binti Rasulullah. Selanjutnya
disebutkan bahwa ibu mereka berasal dari keluarga Raja Mataram yang tinggal
di Tuban dan mereka dibesarkan di sana (menurut Imam Lamhitu salah satu
pencatat kedatangan Empat Perdana Hitu yang catatannya ditulis dengan aksara
Arab Melayu atau aksara Jawi pada 1689). Imam Rijali dalam Hikayat Tanah Hitu
menyebutkan bahwa mereka orang Jawa datang bersama kelengkapan dan
hulubalangnya yang bernama Tubanbessi atau orang kuat atau orang perkasa
dari Tuban.
Adapun kedatangan mereka ke Tanah Hitu hendak mencari tempat tinggal
leluhurnya yang jauh sebelum ketiga perdana itu datang. Ia ke Tanah Hitu pada
abad ke-10, dengan nama Saidina Zainal Abidin Baina Yasirullah (artinya ‘Rahasia
Allah’) yang menurut cerita turun-temurun Raja Hitu Lama tinggal di Mekah,
kemudian melakukan perjalanan rahasia mencari tempat tinggal untuk anak-
cucunya. Kelak di kemudian hari, dengan kehendak Allah Ta’ala, ia singgah di
suatu tempat yang sekarang bernama Negeri Hitu, tepatnya di Haita Huseka’a
atau Labuhan Huseka’a. Di sana mereka temukan keramat atau makam Sang
Raja di atas batu karang. Tempat itu bernama Hatu Kursi atau Batu Kadera,
sekitar satu kilometer dari Negeri Hitu. Peristiwa kedatangannya tidak ada yang
mencatat, hanya berdasarkan cerita turun-temurun.
Perdana Tanah Hitu yang bernama Pattikawa atau Perdana Mulai tiba di Tanah
Hitu tepatnya di Haita Huseka’a pada 1440 malam hari. Dalam bahasa Hitu Kuno
disebut Hasamete artinya “hitam gelap gulita” sesuai warna alam pada malam
hari. Mereka tinggal di suatu tempat yang diberi nama sama dengan asal ibu
mereka yaitu Tuban/Ama Tupan atau Negeri Tuban. Dusun Ama Tupan atau Aman
Tupan sekarang terletak kira-kira 500 meter di belakang Negeri Hitu. Perdana
3
ini kemudian mendirikan negerinya di pesisir pantai yang bernama Wapaliti di
3 Menurut catatan Imam Rijali dalam Hikayat Tanah Hitu, salah satu perkampungan di Jazirah Hitu
di Pulau Ambon berasal dari Tanah Jawa. Di beberapa tempat di Maluku Tengah terdapat nama-
nama kampung seperti di Jawa, misalnya Tuban dan Jepara.
139