Page 156 - Maluku dan Luwu CMYK.indd
P. 156

ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PERADABAN ISLAM DI KAWASAN INDONESIA TIMUR: MALUKU DAN LUWU



              muara Sungai Wai Paliti. Perdana Pattikawa atau Perdana Mulai berarti orang
              yang pertama kali mendirikan negerinya di pesisir pantai. Nama negeri tersebut
              menjadi nama soa atau Ruma Tau yaitu Wapaliti dengan marganya Pelu.

                 Kemudian datang lagi Jamilu dari Kerajaan Jailolo (Halmahera). Jamilu tiba di
              Tanah Hitu pada 1465 pada waktu magrib yang dalam bahasa Hitu Kuno disebut
              “kasumba muda” atau warna merah sesuai dengan corak warna langit pada waktu

              magrib. Nama lain Jamilu adalah Patinggi dan Tahaleleela. Mendirikan negerinya
              bernama Laten, kemudian nama negeri itu menjadi nama marganya yaitu Lating.
              Jamilu  disebut  juga Perdana  Jamilu  atau Perdana  Nustapi. Nustapi (Nusatau)
              yang  berarti ‘pendamai’  karena ia dapat  mendamaikan  permusuhan  antara
              Perdana Tanah Hitu dengan Perdana Totohatu. Imam Rijali sering menyebutnya
              Jamilu Bijaksana karena tindakannya bijaksana. Oleh Portugis dia juga digelari
              Kapitan Hitu I.

                 Sebagai  pendatang  terakhir  adalah  Kie  Patti atau  Kai Pati yang tiba  dari
              Gorom (Pulau Seram bagian timur). Ia tiba di pantai Nukohali dekat Sungai Wai

              Olon Tanah Hitu pada 1468, pada sore hari yang dalam bahasa Hitu Kuno disebut
              halo  pa’u yang berarti  ‘kuning sesuai  corak warna langit pada  waktu  petang
              hari. Mendirikan  negerinya dengan  mengambil  nama  Olong.  Nama  negeri
              tersebut  menjadi  nama  marganya yaitu marga  Olong.  Kie  Patti disebut  juga
              Perdana Pattituban karena ia pernah diutus ke Tuban untuk memastikan sistem
              pemerintahan di Tuban yang akan menjadi dasar pemerintahan di Kerajaan Tanah
              Hitu. Menurut Rumphius, Kie Patti diberi gelar pati setelah ia menikah dengan
              putri Jamilu, sedangkan Valentijn mengatakan bahwa ia berasal dari Gorom dan
              bernama Pati Lain.




              8.3 Penggabungan Empat Hitu


                 Berhubung banyak saudagar dari Arab, Persia, Jawa, Melayu, dan Tiongkok,
              yang berdagang mencari  rempah  di  Tanah Hitu dan banyak pendatang  dari
              Ternate, Jailolo, Obi, Makian, dan Seram, ingin bertempat tinggal di Tanah Hitu,
              maka  atas gagasan Perdana Tanah Hitu, keempat  perdana  bergabung  untuk
              membentuk  suatu  organisasi politik yang kuat  yang tergabung  dalam  satu
              kerajaan. Keempat perdana yang berencana bergabung adalah Zamanjadi yang



                                              140
   151   152   153   154   155   156   157   158   159   160   161