Page 161 - Maluku dan Luwu CMYK.indd
P. 161

ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PERADABAN ISLAM DI KAWASAN INDONESIA TIMUR: MALUKU DAN LUWU



               seperti Kepulauan Banggai, pesisir timur Sulawesi, dan bahkan hingga daerah
               Sulawesi bagian utara. Bandar Jailolo mencakup pesisir barat Halmahera hingga
               abad ke-17 dan kemudian dikuasai oleh Ternate. Bandar utama yang terkecil dan
               diduga tidak memiliki bandar pengumpan di bawahnya adalah Bacan.

                   Kesultanan Ternate  atau  Kerajaan Gapi  dalam  sejarah Indonesia termasuk
               kerajaan Islam  awal yang  terletak  di Kepulauan  Maluku.  Kesultanan itu

               merupakan salah satu kerajaan tertua di Nusantara dan salah satu dari empat
               kerajaan Islam di Maluku. Menurut Hikayat Ternate, kerajaan itu didirikan oleh
               Ciko yang setelah ditabalkan menjadi raja pada 1257 menyebut dirinya Mashur
               Malamo.  Masa perkembangan  dan kejayaan kesultanan itu berlangsung  pada
               sekitar abad ke-16 berkat perdagangan rempah terutama cengkih. Disebutkan
               juga bahwa kesultanan itu memiliki kekuatan militer yang kuat. Pada masa jaya,
               kekuasaannya mencakup  wilayah  kepulauan  Maluku,  Sulawesi  bagian utara,
               timur dan tengah, bagian selatan kepulauan Filipina hingga sejauh Kepulauan
               Marshall di Pasifik. Kesultanan Ternate memiliki peran penting di kawasan timur

               Nusantara antara abad ke-13 hingga abad ke-17. Ternate berkembang dari sebuah
               kerajaan yang hanya berwilayahkan sebuah pulau kecil menjadi kesultanan yang
               berpengaruh dan terbesar di bagian timur Indonesia khususnya Maluku.

                   P ada awalnya, Pulau Ternate dikenal dengan nama Pulau Gapi. Pulau itu mulai
               ramai pada awal abad ke-13. Dalam kitab Nagarakertagama (14: 5) nama Ternate
               tidak disebutkan  tetapi Maluku  dan juga  Ambon  tercantum sebagai  daerah
               yang dapat ditafsirkan “minta perlindungan” pada Majapahit.  Menurut Hikayat
                                                                       4
               Ternate, penduduk  Ternate awalnya merupakan  pindahan dari  Halmahera.
               Sebelum menjadi sebuah kerajaan, di Ternate terdapat empat kampung yang

               masing-masing dipimpin oleh seorang momole atau kepala kampung. Merekalah
               yang pertama-tama  mengadakan  hubungan  dagang  dengan  saudagar  yang
               datang dari segala  penjuru yang  mencari rempah.  Aktivitas  dan interaksinya
               dengan  penduduk  luar  yang jauh dari  Nusantara sebagai  akibat  perdagangan
               rempah menjadikan Ternate dikenal luas. Lebih jauh, penduduk Ternate semakin
               heterogen  dengan  bermukimnya  saudagar    Jawa,  Melayu,  Arab/Persia,   dan
               Tionghoa.

               4  Sebagian besar masyarakat sejarawan menafsirkan wilayah yang disebutkan dalam  Kakawin
                   Nagarakertagama merupakan daerah yang tunduk pada kekuasaan Majapahit sehingga wilayah
                   Majapahit hampir sebesar wilayah Republik Indonesia sekarang yakni dari Sabang hingga Merauke.


                                              145
   156   157   158   159   160   161   162   163   164   165   166