Page 160 - Maluku dan Luwu CMYK.indd
P. 160
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PERADABAN ISLAM DI KAWASAN INDONESIA TIMUR: MALUKU DAN LUWU
Kie Raha yaitu pembagian dalam empat bagian. Negeri Hitu menjadi pusat
kekuasaan dengan empat penguasa yang disebut Empat Perdana, masing-
masing berasal dari satu garis keturunan yang menjadi cikal-bakal negeri Hitu.
Keempat Perdana tersebut adalah Tanahitumeseng, Nustapi, Totohatu, dan Pati
Tuban. Di antara empat perdana tersebut, Tanahitumeseng merupakan primus
interpares yang menurut orang Eropa juga disebut Raja Hitu (Manusama 1977).
Raja Hitu merupakan pemersatu yang mewujudkan keutuhan masyarakat atau
soasiwa seperti yang terdapat di Tidore (Leirissa 1996).
Sistem pemerintahan tersebut mengingatkan model federasi yang sangat
umum terdapat di Nusantara bagian timur (Reid 1998). Atribut-atribut kekuasaan
seperti payung, warna-warna, dan tanah terdapat pula di sini. Setiap Perdana
dilengkapi dengan sebuah payung dengan warna tertentu seperti hitam,
merah, kuning, dan biru. Hanya Raja Hitu sebagai Perdana Tanahitumeseng
yang dibenarkan menggunakan empat payung dengan empat warna tersebut
(Manusama 1977).
8.5 Kesultanan Ternate
Wilayah Maluku yang terdiri dari pulau-pulau dengan hasil yang spesifik
terdapat sistem bandar yang membentuk jaringan pelayaran dan perdagangan
lokal. Sistem bandar tersebut dibagi dalam tiga wilayah utama yaitu Maluku
Tengah, Maluku Tenggara, dan Maluku Utara. Sayangnya informasi sejarah
mengenai sistem di wilayah Maluku Utara dan Maluku Tenggara sangat langka
meski data sejarah (politik) dari kedua wilayah itu cukup lengkap. Namun,
berdasarkan pendekatan lingkungan, sistem bandar di kedua wilayah itu
terbentuk karena sumber daya alam yang dihasilkan di daerah tersebut. Juga jika
dibandingkan dengan sistem bandar di Maluku Tengah dapat dikatakan hampir
sama.
Pada sekitar abad ke-15―bahkan mungkin jauh sebelumnya―di Maluku telah
dikenal empat bandar utama yaitu Ternate, Tidore, Jailolo, dan Bacan. Keempat
bandar utama itu dikenal sebagai penghasil cengkih terbaik. Bandar-bandar niaga
itu tentu terkait dengan bandar-bandar lain yang berfungsi sebagai pengumpan
atau feeder. Bandar utama Ternate menjangkau daerah-daerah ke arah barat
144