Page 14 - C:\Users\user\Documents\Flip PDF Corporate Edition\Modul Karet, Kelapa, dan Kelapa Sawit\
P. 14

Pengeringan dengan panas atau pengasapan dilakukan dengan meletakkan belahan buah
                   kelapa  di  atas  para-para  dan  belahan  menghadap  ke  bawah.  Sumber  api  ditempatkan  di

                   bawah  para-para  tersebut.  Cara  pengasapan  ini  akan  menghasilkan  kopra  yang  berwarna
                   agak coklat kehitaman dan berbau asap. Kopra jenis ini dikenal dengan nama smoked dried
                   copra dan dalam perdagangan kopra disebut mixed atau fairmerchantable (FM).
                        Cara pengeringan dengan panas tidak langsung dilakukan dengan cara meletakkan buah

                   kelapa yang ditempatkan di dalam ruang pengering yang dilengkapi pipa pemanas atau plat
                   pemanas.  Pengeringan  cara  ini  membutuhkan  waktu  1-2  hari  untuk  menghasilkan  kopra
                   kering.  Pengeringan  dengan  cara  ini  tidak  menimbulkan  bau  asap  pada  kopra  yang
                   dihasilkan.  Kopra  hasil  pengeringan  dengan  panas  tidak  langsung  ini  disebut  kopra  FMS

                   (Fair Merchantable Sundried).
                        Pengeringan tidak langsung ini dapat menggunakan sistem pemanasan yaitu sistem lade
                   oven dan plaat oven.
                      Lade oven

                      Lade oven merupakan ruang tertutup dan didalamnya dialiri udara panas. Kopra basah
                      ditempatkan  pada  rak  dan  dialiri  udara  panas  dengan  suhu  40-80°C.  Jika  suhu  yang
                      dialirkan kurang dari 40°C akan menyebabkan jamur tumbuh pada kopra sedangkan jika
                      lebih dari 80°C akan menyebabkan kopra menjadi hangus.

                      Plaat oven
                      Pengeringan  sistem  ini  menggunakan  dapur  pengeringan  setinggi  1  m  dan  diatasnya
                      ditempatkan  besi  plat  yang  berlubang-lubang.  Dapur  pengering  tersebut  dibuatkan
                      cerobong asap sehingga ketika pengeringan asap akan keluar melalui cerobong dan panas

                      keluar melalui plat besi tersebut. Pengeringan dilakukan hingga menghasilkan kopra yang
                      memiliki kadar air 5-7%.

                   b) Pengendalian Mutu Kopra

                        Selama proses pembuatan kopra, perlu dilakukan dilakukan pengendalian proses untuk
                   menghasilkan  mutu  kopra  yang  baik.  Pengendalian  proses  dalam  pembuatan  kopra  harus
                   memperhatikan beberapa faktor antara lain:
                     Waktu pengeringan
                        Kopra harus segera dikeringkan agar daging buah kelapa tidak rusak akibat terserang

                      jamur
                     Suhu pengeringan
                        Suhu  pengeringan  selama  proses  pengeringan  harus  tepat  agar  tidak  terjadi

                      penyimpangan  hasil  kopra.  Penggunaan  suhu  yang  terlalu  rendah  akan  menyebabkan
                      daging  buah  kelapa  mudah  terserang  jamur,  sedangkan  jika  terlalu  tinggi  akan
                      mengakibatkan case hardening dimana bagian luar daging kelapa kering namun bagian
                      dalam belum kering.

                     Kadar air kopra


                                                                    11 | Modul Produksi Hasil Perkebunan
   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19