Page 19 - C:\Users\user\Documents\Flip PDF Corporate Edition\Modul Karet, Kelapa, dan Kelapa Sawit\
P. 19

Krim  yang diperoleh dari proses pemisahan ditambahkan ragi tape. Ragi ini berperan
                     pada proses fermentasi minyak. Selanjutnya krim yang telah diberi ragi dibiarkan selama

                     20-24  jam  agar  terjadi  proses  fermentasi  oleh  mikroba  yang  terdapat  pada  ragi  tape
                     tersebut.
                        Krim yang telah mengalami fermentasi selanjutnya dipanaskan selama 15 menit hingga
                     airnya menguap dan protein yang ada menggumpal. Gumpalan protein ini biasanya disebut

                     blondo.
                        Blondo  tersebut  selanjutnya  dipisah  dari  minyak  dengan  cara  disaring.  Blondo  yang
                     didapat  biasanya  masih  banyak  mengandung  minyak  sehingga  perlu  dipres  untuk
                     mengeluarkan minyak yang ada pada blondo.

                        Selanjutnya  minyak  yang  diperoleh  dipanaskan  selama  5  menit  untuk  selanjutnya
                     disaring dan dihasilkan minyak kelapa murni. Selanjutnya hasil yang diperoleh dikemas
                     menggunakan kaleng, botol kaca atau botol plastik.

                   b) Pembuatan Minyak Proses Kering

                        Pembuatan  minyak  proses  kering  merupakan  proses  lanjutan  dari  pengolahan  kopra.
                   Proses kering ini membutuhkan biaya yang cukup tinggi karena berkaitan dengan investasi
                   alat.

                        Pembuatan  minyak  proses  kering  dimulai  dengan  pengecilan  ukuran  dari  kopra
                   sehingga  kopra  menjadi  serbuk  kasar.  Untuk  memudahkan  pengeluaran  minyak,  serbuk
                   kopra  tersebut  dipanaskan.  Serbuk  kopra  yang  telah  dipanaskan  selanjutnya  dipres  untuk
                   mengeluarkan  minyak  yang  terkandung  dalam  kopra.  Proses  pengepresan  untuk
                   mengeluarkan minyak akan menghasilkan ampas kopra yang masih mengandung minyak.

                   Ampas  tersebut  selanjutnya  digiling  dan  dipanaskan  untuk  selanjutnya  dilakukan
                   pengepresan  untuk  mendapatkan  minyak  yang  masih  tersisa.  Minyak  yang  dihasilkan
                   ditempatkan dalam satu wadah untuk diendapkan dan disaring agar kotoran yang masih ada
                   dapat dihilangkan. Untuk menghilangkan asam lemak bebas, dilakukan pemurnian minyak

                   goreng  terdiri  dari  tahapan  netralisasi,  pemucatan  (bleaching)  dan  penghilangan  bau
                   (deodorisasi).  Netralisasi  dilakukan  untuk  mengurangi  asam  lemak  bebas  (Free  Fatty
                   Acid/FFA) yang terkandung dalam minyak disamping juga bertujuan untuk meningkatkan
                   rasa dan penampakan minyak. Proses netralisasi dilakukan dengan cara mereaksikan NaOH

                   dengan FFA yang akan membentuk endapan minyak tidak larut yang dikenal sebagai sabun
                   (soapstock). Cara yang dilakukan dengan penambahan NaOH sekitar 0,1 % atau sekitar 1,5
                   kg NaOH per ton minyak per 1 % FFA.
                        Pemucatan (bleaching) bertujuan untuk menghilangkan sebagian besar bahan pewarna

                   tidak terlarut atau bersifat koloid yang memberi warna pada minyak. Cara yang dilakukan
                   dengan menambahkan karbon aktif atau blaching earth (misal bentonit) 1-2 % dapat juga
                   menggunakan  kombinasi  keduanya  yaitu  arang  aktif  dan  bentonit  dan  dicampur  minyak
                   yang telah dinetralkan. 184



                                                                    16 | Modul Produksi Hasil Perkebunan
   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24